Seniman & Budayawan

Gregorius Sidharta Soegijo

Jl. Kusumanegara No. 187 Yogyakarta INDONESIA 55165
Telp: +62-274-512201

Gregorius Sidharta Soegijo

Ulasan

Pria kelahiran Yogyakarta, 30 November 1932 ini kerap dipanggil dengan nama Dharta, kependekan dari Gregorius Sidharta Soegijo. Tercatat pendidikan terakhir di Jan van Eyck Academy, Maastricht, Belanda. Pernah juga mengajar di ASRI (1958-1965), dan di ITB Bandung (1965-1997). Pada tahun 1982, Dharta mendapatkan Anugerah Seni dari pemerintah RI, Asean Award pada tahun 1990, dan penghargaan dari Museum Widayat pada tahun 2004.

Seniman patung ini sering mengikuti pameran di Jakarta dan kota-kota besar lainnya mulai tahun 1957. Di luar negeri, diantaranya adalah Jepang, Singapura, Thailand, Filipina, dan New York. Dia berharap di dalam karyanya, dapat mengembangkan peradaban manusia. Pamerannya pada tahun 2000, Pameran Tunggal "Retrospektif" di Museum Widayat Magelang, juga Pameran Bersama API (Asosiasi Pematung Indonesia) di Galeri Nasional Jakarta. Tahun 2002, Dharta menyelenggarakan pameran tunggal "Jejak Perjalanan" di Bentara Budaya Jakarta, "Jejak Perunggu" di Chana Gallery Jakarta.

Awalnya, menurut Dharta, proses patung ini sesungguhnya tidak dibayangkan akan selesai seperti ini,a rtinya ia tidak memiliki angan-angan yang sangat jelas terhadap hasil akhir. Ada gejolak antara dunia gagasan dan persoalan lain, yaitu alat, bahan, teknik, dan kemampuan tanggannya. Sekalipun mulanya gagasan telah dikonsepkan, baik ketika masih di otak (imajinasi) dan akhirnya tergambar pada sketsa, tarik ulur antara imajinasi, konsepm dan medium selalu saja terjadi. Di sini telah terjadi "musyawarah dan perang" antar gagasan.

... bahwa eksplorasi Dharta merupakan pencarian yang dilakukan dengan sadar untuk mengadakan suatu reorientasi terhadap kekhususan ungkapan dari suatu kepribadian Indonesia, yang dipahami sebagai bukan ungkapan individual, tetapi sebagai suatu kepribadian yang kolektif. Demikian akhirnya Dharta dapat menilai dari berbagai karyanya, sebagai seniman yang selalu saja dapat tegar melakukan "perang dan musyawarah" sekaligus selalu mendendangkan proses anti-establish terhadap media apapun yang dipegangnya. (Mikke Susanto, In Between - Perupa Dalam Rotasi Media, 2003).

jogjastreamers

SWARAGAMA 101.7 FM

SWARAGAMA 101.7 FM

Swaragama 101.7 FM


UNISI 104,5 FM

UNISI 104,5 FM

Unisi 104,5 FM


JOGJAFAMILY 100,2 FM

JOGJAFAMILY 100,2 FM

JogjaFamily 100,9 FM


SOLORADIO 92,9 FM

SOLORADIO 92,9 FM

Soloradio 92,9 FM SOLO


RETJOBUNTUNG 99.4 FM

RETJOBUNTUNG 99.4 FM

RetjoBuntung 99.4 FM


UNIMMA FM 87,60

UNIMMA FM 87,60

Radio Unimma 87,60 FM


Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini