Seniman & Budayawan
Alderin Emor Mungkid
Jl. Tegal Mulyo II No. 17 Wirobrajan, Yogyakarta INDONESIA

Ulasan
Dari hobinya mengamati sang ayah yang juga seniman patung, bakat seni dalam dirinya semakin terasah. Jakarta adalah tempatnya bersekolah mulai dari TK, SD dan SMP, lalu ia pindah ke Manado dan akhirnya ke Jogja melanjutkan kuliah di Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Jurusan Seni Murni.
Kesukaannya melukis ia bagi dengan orang lain, menjadi pengajar seni rupa di
Pusat Pengembangan Anak (bekerja sama dengan Compasion Intâ) dan sekolah Teruna
Bangsa (SD, Play grup dan TK) adalah bentuk berbagi yang ia lakukan. Bagi Emor,
ilmu yang dia peroleh harus mampu menjadi pembelajaran bagi orang lain.
Lukisan yang dihasilkan secara umum merupakan perenungan atau pemikiran-pemikiran
nya terhadap kehidupan manusia secara umum. Prinsip-prinsip dasar yang terletak
dibalik keadaan-keadaan kehidupan menjadi dasar atau ide dalam lukisan-lukisannya.
Karya Worse the Animal menceritakan tentang keadaan manusia yang menjadi âlebih buruk dari binatangâ jika hati nurani terlepas dari tindakan-tindakannya. Kemudian sebagai pribadi âIn Our Pathwayâ menceritakan pergumulan manusia sebagai pribadi untuk menjadi maksimal. Dalam jalan kehidupannya dia harus memilih untuk dipengaruhi masa lalunya atau mengambil keputusan untuk membuat perubahan demi masa depannya.
Pameran demi pameran telah ia ikuti, Pameran Kelompok di Taman Budaya Sulawesi Utara, pameran bersama kelompok Prasidha di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, pameran bersama pelukis Yogya, Surabaya dan Manado di Taman Budaya Manado dan penelitian mengenai kuratorial dalam seni rupa kontemporer di Indonesia (studi kasus Cemeti Art House Yogyakarta).