Lomba

Sen
Sel
Rab
Kam
Jum
Sab
Min
  • Pameran Seni Instalasi "Kunduran Truk"

    Sabtu, 30 Mei 2009 | Expired
    Kersan Art Studio bekerjasama dengan PERempuan EKsperimental (PEREK) menggelar sebuah pameran instalasi miniatur truk ala Pantura yang diberi judul "Kunduran Truk". Pameran akan dibuka pada 30 Mei 2009, Jam 19.00 Wib di Kersan Art Studio, dan akan berlangsung hingga 7 Juni 2009. Pada pameran ini, tema yang diangkat adalah seputar alat transportasi truk yang sering ditemui di sepanjang jalur pantura. Seperti kita ketahui, di jalan raya kendaraan-kendaran (angkutan umum) yang menampilkan gambar dan tulisan-tulisan yang bisa dibilang lucu, norak, konyol, mengada-ada, biasanya penyampaian pesan itu kerap tentang eksploitasi sex, kritik sosial masyarakat, identitas daerah, permainan kata-kata dan lain sebagainya. Fenomena ini dapat kita temui ketika melewati jalur Pantura, tol luar kota bahkan dalam kota. Apakah ini cuma semata iseng para supir-supir atau memang jeritan hati dari budaya masyarakat yang terjadi di indonesia dari sisi sosial, ekonomi dan sex yang dituangkan dalam gambar secara polos dan jujur. Pada pameran kali ini PERempuan EKsperimental ingin mengajak para perupa-perupa di Yogyakarta untuk bermain-main dengan miniatur kendaraan dan dengan kemampuan reaksi estetika menanggapi tema diatas untuk mengolah miniatur truk menjadi sesuatu yang menarik. Pameran ini diikuti oleh 50 perupa Yogyakarta yakni Andita Purnamasari, Arya Sukma, Caroline Rika W, Citra Pratiwi, Dewi Nathalia, Dona Prawita A, Endang Lestari, Ferial Affif, Galuh Sekartaji, G. Prima Puspita Sari, Gemailla Gea, Insanul QB, Joelya Noerjanti, Lashita Situmorang, Lia Mareza, Liesti Yanti Purnomo, Mahani, Mella Jaarsma, Nadiyah Tunnikmah, Nissak Latifah, Pirie, Mare Tramontane, Puji Rahayu, Rennie "emonk" Agustine, Roeayyah, Diana "capoenk", Santi Ariestyowati, Theresia Agustina S, Tita Rubi, Trien "iien" Afriza, Utin Rini, Wahyu Wiedyardini, Agung Pekik, Hanafi, Arya Sukapura Putra, Arya Pandjalu, Aswino Aji, Bambang Toko Witjaksono, Budi "Bodonk", Eddie Prabandono, Edo Pillu, Eko Didyk "Codit" Sukowati, Hestu "Setu Legi", I Made Diputra (Lampung), Oetje Lamno, Poernomo, Popok Tri Wahyudi, S. Teddy D, Samuel Indratma, Sigit Bapak, I Made Suarimbawa (Dalbo), Sudandyo Widyo, Aprilianto (Liliek), Ugo Untoro, dan Yustoni Volunteero. Sedangkan anggota PERempuan EKsperimental yang turut pameran terdiri dari Ambarwati Sri Lestari, Bonita Margaret, Lelyana Kurniawati, Lenny Ratnasari Weichert, Mayjenae Dwi Vita, dan Neri Novita.
  • Pameran "Agro Metal" oleh Samuel Indratma

    Selasa, 12 Mei 2009 | Expired
    Pameran tunggal perupa yang dikenal dengan karya muralnya ini dibuka pada Selasa, 12 Mei 2008 dan berlangsung hingga 31 Mei 2009 di Tembi contemporary, Bantul, Yogyakarta. Setelah mengalami kehebohan boom seni rupa, kini krisis global mulai memperlihatkan dampaknya. Walaupun tensi perniagaan seni rupa sedang menurun, namun inilah saat untuk mendalami sejarah seni rupa beberapa dekade ke belakang untuk memperhatikan kesenian dan seniman yang telah berkomitmen terhadap paradigma dan praktek kesenian yang diyakininya. Tembi Contemporary telah memilih Samuel Indratma, aktivis seniman dan perupa, untuk mempresentasikan pameran tunggalnya bertajuk "Agro Metal". Pilihan terhadap istilah aktivis seniman  didasarkan pada praktek berkesenian  Samuel Indratma selama lebih dari satu dekade yang fokus pada perjuangan mengembalikan ruang publik kepada masyarakat melalui seni mural. Selama di bawah rezim orde baru, maka ruang publik telah dikuasai oleh negara dan warga tidak mempunyai akses untuk menggunakan ruang publik untuk kepentingannya. Samuel Indratma pun memilih metode perjuangannya dengan khas kultur jawa. Seperti yang dikatakannya bahwa "revolusi tidak harus dengan mengepalkan tangan, tetapi bisa dilakukan dengan cara permisi". Mengamati kultur masyarakat yang baru lepas dari genggaman penguasa yang otoriter, maka bisa dimengerti jika rasa takut masih mencengkeram mentalitas warga. Akhirnya, Samuel Indratma menggunakan pendekatan yang apolitis, seperti humor, visual yang "ramah" atau memberikan rasa nyaman bagi mereka yang melihatnya. Paradigma keseniannya ini diimplementasikan melalui kelompok yang ia dirikan, diantaranya  Apotik Komik, Jogja Mural Forum, maupun beragam praktik kesenian atas nama pribadinya. Di samping berperan sebagai aktivis seni, Samuel Indratma juga melakukan pameran-pameran pribadinya. Pamerannya kali ini merupakan pameran tunggalnya yang ke lima. Jika sebelumnya ia pernah mengeksplorasi bahan kertas, maka saat ini Samuel Indratma menggunakan bahan plat bekas. Kegemaran menggunakan bahan bekas ini juga kita temui dalam proyek-proyek seni yang dirancangnya. Dalam pameran ini lebih dari 20 karya akan dipresentasikan. Karya tiga dimensi, instalasi dengan audio visual, dan dua dimensi (lukisan di atas plat bekas). Salah satu karyanya yang menarik ialah instalasi tebeng becak berukuran kecil yang digabungkan dengan video art tentang seorang pengemudi becak yang sedang melantunkan tembang jawa. Becak adalah kendaraan yang masih eksis dan menjadi "kebanggaan" Kota Jogjakarta. Namun entah berapa lama lagi kehadiran mereka bisa bertahan dalam perkembangan kota yang menggunakan logika modern yaitu percepatan, efisiensi, namun sekaligus menghasilkan polusi kota yang lebih tinggi. Masih banyak lagi karyanya yang menarik, seperti instalasi nomor rumah, penanda nomor telepon penting kota, dan lain-lain. Tetapi setidaknya pameran ini bisa memaparkan kita tentang persoalan kota yang sepele tetapi menunjukkan siapa kita.
  • Pameran "POLI[CHROMATIC]" V Art Gallery

    Selasa, 19 Mei 2009 | Expired
    Dalam rangkat ulang tahunnya yang ke-3, V Art Gallery Yogyakarta bekerjasama dengan Bentara Budaya Yogyakarta menggelar sebuah pameran seni rupa yang bertajuk POLI[CHROMATIC] pada 19 - 28 Mei 2009 di Bentara Budaya Yogyakarta. Pameran yang dikuratori oleh Bapak Suwarno Wisetrotomo ini diharapkan akan mampu mengajak publik penikmat seni untuk memikirkan bagaimana pengaruh suara yang mereka berikan pada pemilu legislatif yang lalu terhadap nasib bangsa ini ke depan. Pameran akan dibuka oleh pemerhati seni rupa Melani W Setiawan pada Selasa, 19 Mei 2009 pukul 19.30 di Bentara Budaya Yogyakarta. Pada pembukaan nanti juga akan dimeriahkan dengan monolog dari Susilo Nugroho (Den Baguse Ngarso), serta musik oleh Hadi Soesanto dan Soimah Poncowati.
  • Pameran "Blueprint for Jogja"

    Selasa, 21 April 2009 | Expired
    Pameran akan dibuka pada Selasa, 21 April 2009 pukul 19.00 WIB di tembi contemporary, Jl. Parangtritis Km 8,5 Tembi, Timbulharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Pameran yang akan berlangsung hingga 9 Mei ini akan diikuti oleh Agus Baqul, Arya Panjalu, Heri Purwanto, Imam Santosa, Indieguerillas, Lenny Ratnasari Weichert, Marsoyo, Mes 56, Mella Jaarsma, Oetje, Samuel Indratma, dan Sara Nuytemans.
  • Pameran Tunggal Seni Visual "Insight" oleh Aan Gunawan

    Jumat, 24 April 2009 | Expired
    Perupa asal Palembang, Aan Gunawan akan menggelar pameran tunggal seni visual "Insight" di Srisasanti Gallery pada 24 April - 09 Mei 2009. Pameran yang dikuratori oleh AA. Nurjaman ini sedianya akan dibuka pada Jumat malam pada pukul 19.30 WIB dengan menampilkan sekitar 20 karya dua dimensi.
  • Printemps Francais 2009

    Jumat, 08 Mei 2009 | Expired
    Tahun ini, Musim Semi Prancis menggelar kolaborasi tari dan mode kontemporer oleh Marie Labarelle & Marie Barbottin dengan perancang busana batik Yogyakarta Nita Azhar dan Fitri Setyaningsih pada Jumat, 8 Mei 2009 pukul 19.30 di Srisasanti Restaurant & Gallery.
  • Pameran Seni Rupa "Siapa Aku" oleh Alexander Ming

    Selasa, 28 April 2009 | Expired
    Perupa Alexander Ming menggelar pameran "Siapa Aku" di TBY pada 28 April - 6 Mei mendatang. Pada pameran ini, Ming menggelar sejumlah 38 lukisan kursi dalam berbagai bentuk hingga dalam bentuk deformasi karya perupa Alexander Ming.
  • Pameran Seni Visual "Kisah di Balik Koleksi"

    Minggu, 12 April 2009 | Expired
    Memeringati ulang tahunnya yang ke-70, Oei Hong Djien memamerkan 47 koleksi seni rupanya di Jogja Gallery pada 12 April hingga 3 Mei 2009 mendatang. Pada pameran ini, OHD memamerkan koleksinya yang terdiri dari 41 lukisan dan 6 patung dari keleruruhan koleksinya yang berjumlah ribuan.
  • Pertunjukan Teater Sakata bersama Teater Garasi "3 Perempuan"

    Sabtu, 02 Mei 2009 | Expired
    Pertunjukan yang disutradarai oleh Tya Setyawati, Teater Sakata, dan Padangpanjang ini akan digelar pada Sabtu, 2 Mei 2009  pukul 20.00 WIB di Studio Teater Garasi, Jl. Bugisan Selatan No. 36 A, Tegal Kenongo Yogyakarta. Pertunjukan ini terinspirasi dari hidup keseharian seorang perempuan padendang  (Bhs Minangkabau : penyanyi) di Payakumbuh. Tya Setyawati (sutradara) dan  Fia Suswati (penulis naskah) semakin tertarik menggarap pertunjukan ini setelah mendapati fakta bahwa sebagian besar padendang menjalani perkawinan poliandri dan kawin siri. "3 Perempuan" berkisah tentang seorang padendang yang tinggal bersama anak dan adik perempuan yang berbeda prinsip hidupnya. Pertunjukan ini memunculkan pergulatan psikologis karena keteguhan mereka mempertahankan prinsip masing-masing. Pendukung pertunjukan adalah Kristin Padmasari, Fani Rahmasari, Tya S. Penata artistik oleh Agip R, Purwanto, Daniel. Pemusik oleh R. Fitri Nengsih. Penata lampu oleh Enrico Alamo, dan penulis naskah oleh Fia Suswati.
  • Pertunjukan Teater Gandrik "Keluarga TOT" di TBY

    Rabu, 29 April 2009 | Expired
    Teater Gandrik akan mementaskan lakon "Keluarga TOT" karya Istvan Orkeny (1912-1979) dari Hongaria pada Rabu dan Kamis, 29-30 April 2009 di Concert hall TBY pada pukul 20.00 WIB. Pentas ini akan dimainkan oleh Butet Kartaredjasa, Susilo Nugroho, Heru Kesawa Murti, Whani Darmawan, Sepnu Heryanto, Dyah Arum, Rulyani isfihana, Atut dll. Selain pemain di atas, Djaduk Ferianto akan menggarap tata musiknya. Untuk artistik diampu oleh Ong Harry Wahyu dan dibantu oleh Clink Sugiarto sebagai penata cahaya dan Antonius Gendel sebagai penata suara. Adapun di Yogyakarta, tiket bervariasi dari VVIP: Rp. 100.000, VIP: Rp.50.000, Lesehan: Rp.50.000, Festival: Rp.30.000. Di Yogyakarta, tiket bisa di pesan di tiket box Taman Budaya Yogyakarta, Jl. Sriwedari No. 1 Telp. (0274) 561 914, Sonora FM (0274) 450 365, 450 364, Teater Gandrik - Yayasan Bagong Kussudiardja Telp. (0274) 376 394 atau 0813 2817 1688 (dengan Dian atau Ninin), Customer Service Centro di Ambarukmo Plaza Lt. I Telp. (0274) 433 1100, dan Harian Kedaulatan Rakyat, Telp. (0274) 565 685.

jogjastreamers

UNISI 104,5 FM

UNISI 104,5 FM

Unisi 104,5 FM


RETJOBUNTUNG 99.4 FM

RETJOBUNTUNG 99.4 FM

RetjoBuntung 99.4 FM


JOGJAFAMILY

JOGJAFAMILY

JogjaFamily 100,9 FM


SWARAGAMA 101.7 FM

SWARAGAMA 101.7 FM

Swaragama 101.7 FM


UNIMMA FM 87,60

UNIMMA FM 87,60

Radio Unimma 87,60 FM


JIZ 89,5 FM

JIZ 89,5 FM

Jiz 89,5 FM


Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini