Gudeg.net - Kentang selalu menjadi pilihan yang populer untuk anak muda yang suka ngemil. Untuk kongkow-konkgkow, cemilan dari Belgia ini memang pas untuk dimakan beramai-ramai. Mengenyangkan, tapi tidak terlalu berat. Apalagi jika disiram saus, enaknya jadi berlipat ganda!
Hal ini disadari oleh Panggah Prambudi, pemilik kedai Kentang Kaliyan di bilangan Seturan. "Ide awalnya dari kami ingin mengakomodir teman-teman yang senang ngemil, terutama kentang, biar mereka gak harus ke cafe atau ke restoran yang mahal untuk ngemil kentang," jelasnya.
Terinspirasi dari kedai-kedai kentang di Belgia, Jerman, dan Belanda, yang menyebut kentang goreng sebagai frites, friterie, atau friteriefrituur/frietkot, laki-laki jebolan UPN ini memantapkan diri untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya di Jakarta dan membuka kedai Kentang Kaliyan sejak 26 April lalu. Dibantu oleh keluarganya, kedai Kentang Kaliyan buka setiap hari dari pukul 16.00-22.00 WIB.
Kentangnya sendiri diimpor langsung dari Belgia. Menurut Panggah, walaupun dia sangat ingin menggunakan kentang lokal untuk membantu petani kentang, sayangnya kentang lokal tidak cocok dijadikan kentang goreng bersaus karena kandungan air yang terlalu tinggi.
"Kentangnya langsung hancur begitu diberi saus," jelasnya. Mengapa dari Belgia? Karena selain Belgia adalah negara yang menciptakan kentang goreng atau french fries, Belgia juga masuk dalam potato belt, di mana keadaan tanah dan cuaca di sana memang paling sempurna untuk menanam kentang.
Asal muasal frites diberi nama french fries--padahal berasal dari Belgia--bisa ditelusuri sejauh Perang Dunia I. Pertama kali prajurit perang dari Amerika diperkenalkan pada frites di Belgia, dan menurut mereka cemilan ini sangat lezat. Sebagian Belgia menggunakan bahasa Perancis, sehingga prajurit Amerika menamainya french fry, dan nama itu terbawa sampai sekarang.
Jam ramai di kedai ini dari buka sampai memasuki waktu maghrib, lalu ramai kembali dari jam 19.00 hingga tutup. Setiap harinya, Kentang Kaliyan bisa menjual 70-100 cup kentang. Semenjak buka, sudah 350 kilogram kentang dihabiskan oleh kedai ini.
Kita bisa menikmati menu kentang dengan siraman saus Barbecue, Special Cheese, Classic Mayo, dan Bolognese dengan kisaran harga Rp 15.000-Rp 16.000. Untuk ekstra topping cukup membayar Rp 1.500 sampai Rp 4.000 saja. Mulai operasional kembali tanggal 25 Juni setelah Idul Fitri, ada menu saus baru utuk penggemar pedas. Minuman bisa kita pilih berbagai macam squash seharga Rp 7.000.
Jika penasaran, bisa langsung menuju lokasi di Jalan Perumnas Seturan, Area Parkir Ruko Gatic. Tepatnya di belakang Dirty Chick seberang Goeboex Coffee. Atau bisa juga dipesan lewat Go-Food.
Kirim Komentar