Gudeg.net - Menandai ulang tahun yang ke-36, Bentara Budaya kembali menghadirkan Pasar Yakopan yang berlangsung selama lima hari (26-30 September) di Bentara Budaya Yogyakarta.
Yakopan diambil dari nama Jacob Oetama, seorang yang meresmikan Bentara Budaya Yogyakarta pada 26 September 1982. Kini Bentara berusia 36 tahun, suatu usia dengan perjalanan yang cukup panjang bagi lembaga seni budaya.
Pasar Yakopan disediakan bagi para seniman dan perajin untuk menampilkan karya-karya seni budaya yang sudah jarang kita temui sehari-hari. Seperti topeng, wayang karton, dolanan anak, keris, batik, lukis wajah, karikatur, lurik, baju lawasan dan aneka kerajinan.
Selain itu adapula barang -barang lawasan seperti buku-buku kuno, kaset lawas, dan barang-barang yang hanya bisa kita temui di klithikan dan di acara-acara tertentu. Di halaman depan Bentara Budaya Yogyakarta, pengunjung akan dihibur dengan live music.
"Sudah dua kali ini datang ke pasar yakopan, acara seperti ini kalau bisa sering-sering saja diselenggarakan, karena di pasar ini kita bisa menemui barang-barang yang sudah jarang beredar di pasaran, "tutur Wahyu, pengunjung.
Kita bisa melihat langsung aneka kerajinan yang dipamerkan oleh para peserta di antaranya: Iin Kersen - Joran Kail, Pengrajin tas agel, Tenun Troso Hezti, Insriani Batik, Eka Batik, Aneka Lurik Stagen UB Pelangi Sejati, Sandangan Tradisional Le Samunav - Hasan Yuwono, Lukis kaca Subandi, Miracle Artshop, Visual Hermit, Markas Jahit, Fuwafuwa, Gigi Nyala, Dolanan bambu Wiyono (Sukoharjo), Klithikan Well, Sandangan Lawas (Laski Pelna), Dolanan Anak Pandes , Wayang karton Imogiri, Topeng Bobung, Lapak Padmaditya, Survive Garage, Tas & hiasan dinding decoupage Bueni Decocraft, Keris Pramono Pinunggul, Kartun Herpri Binarwan, Buku – BBY, Barang Lawasan NUR, Barang Lawasan Bu Yani, Kaos Agus Leonardus, Kurnia Lurik, Wayang Suket Solo
Kirim Komentar