Seni & Budaya

Paku Alam X Ciptakan Tarian untuk Pernikahan Putranya

Oleh : Trida Ch Dachriza / Kamis, 03 Januari 2019 22:39
Paku Alam X Ciptakan Tarian untuk Pernikahan Putranya
KRT Radyowisroyo, Ketua Bidang Perlengkapan dan Umum Dhaup Ageng 2019 (3/1)-Gudegnet/Trida


Gudeg.net – Memegang teguh adat istiadat Yogyakarta, Dhaup Ageng Pura Pakualaman X akan menampilkan lima beksan. Bedhaya Kembang Mas adalah beksan baru yang khusus diciptakan oleh KGPAA Paku Alam X beserta abdi dalem, untuk Dhaup Ageng (pernikahan agung) putra pertamanya itu.

“Bedhaya Kembang mas ini diciptakan khusus untuk Dhaup Ageng oleh Sri Paduka Paku Alam X,” ujar KRT Radyowisroyo, Ketua Bidang Perlengkapan dan Umum Dhaup Ageng 2019 saat ditemui di kompleks Pura Pakualaman (3/1).

Bedhaya atau tarian ini diciptakan dalam waktu kurang lebih tiga bulan. Bercerita tentang pertemuan dua mempelai hingga ke pelaminan, bedhaya ini juga merupakan representasi pertemuan sepasang insan yang berjanji untuk bersatu dalam ikatan perkawinan.

Tarian berdurasi 19 menit ini dibawakan oleh enam abdi dalem Langen Praja putri. Di dalamnya diselapkan kidung Asmaradana Pameling.

Sedikit potongannya adalah sebagai berikut, “Ywan sira nambut akrami, tansah muhung kang Kawasa. Murih Bagya Sedayane”. Potongan lirik tersebut dapat diartikan ‘Jika engkau menikah, memohonlah kepada Tuhan agar selalu selamat’.

Tak hanya tarian, seluruh komposisi karawitan dan lirik juga diciptakan orisinil dan baru untuk Dhaup Ageng B.P.H. Kusumo Bimantoro, S.T. dengan dr. Maya Lakshita Noorya.

Selain Bedhaya Kembang Mas, tarian lain yang akan dipertontonkan adalah Beksan Wilaya Kusumajana, Beksan Puri Melati, Golek Prabudenta, dan Beksan Lawung Alit. Dua beksan terakhir akan ditampilkan di hari ke dua, tanggal 6 Januari 2019.

Beksan Wilaya Kusumajana diciptakan pada masa pemerintahan SDKGPAA Paku Alam IX (1999-2015) yang diambil dari naskah Sestradisuhul yang berarti rasa yang tinggi sebagai sarana yang nyata untuk mawas diri terhadap segala sesuatu agar tercapai makna kehidupan yang sebaik-baiknya. Tarian ini diperagakan oleh tujuh orang pria.

Beksan Puri Melati juga merupakan yasan dalem (ciptaan) KGPAA Paku Alam X. Beksan ini merepresentasikan keceriaan para putri menyambut tamu yang berkunjung ke istana Pakualaman. Tarian ini dibawakan oleh delapan penari putri.

Beksan Lawung Alit diciptakan oleh HB I, dan merupakan bagian dari tradisi Lawung Ageng. Ditarikan oleh delapan penari pria, tarian ini ditarikan dalam gaya madya, atau h=gaya tari yang halus tapi gagah. Awal mulanya, tarian ini adalah siasat yang dilakukan HB I untuk mengecoh Belanda sebagai latihan militer.

Golek Prabudenta juga merupakan yasan dalem PA X. Ditarikan oleh delapan penari putri, beksan yang diiringi oleh gendhing puspadenta ini melambangkan keceriaan, dan mengajak tamu untuk bergembira.

Dhaup Ageng Pura Pakualaman 2019 akan dilangsungkan pada 5-6 Januari 2019 mendatang di bangsal utama Puro Pakualam Sewatama. Prosesi sendiri sudah berjalan semenjak 24 Desember 2018.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    GERONIMO 106,1 FM

    GERONIMO 106,1 FM

    Geronimo 106,1 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini