Gudegnet - Sebanyak 70 karya dipajang di Jogja Gallery, Jalan Pekapalan Alun-alun Utara No.7 dalam pameran bertajuk Pameran Seni Rupa Keluarga Nusantara. Pameran yang diikuti oleh perupa dewasa dan anak ini memajang 70 karya yang terdiri dari karya 2D dan 3D.
Pameran ini melibatkan komunitas seni Arundaya dan Sedulur Nyeni. Dari 70 karya tersebut, karya perupa anak-anak sejumlah 14, dan sisanya dewasa. Mayoritas karya adalah lukisan, dan untuk karya 3D berjumlah 5 karya.
“Kita mengangkat kebudayaan nusantara, tentang kearifan lokal. Entah itu bangunan-bangunan kuno, tempat wisata, pemandangan, tradisi,” ucap Slamet Jumiarto, salah satu peserta sekaligus panitia pameran ini, Selasa (15/1).
Mengenai tajuk pameran “Nusantara”, Slamet berharap agar pameran ini dapat menjadi pemicu perupa lain untuk lebih giat berpameran, terutama mengangkat tema-tema yang cenderung menekspos kekayaan nusantara.
Slamet memajang karya berjudul Para Brahman. “Berasal dari Bahasa Jawa Kuno. Akhirnya orang sekarang menyebutnya Prambanan. Tempat yang suci, sacral untuk para brahma,” ucapnya. Lewat karya ini ia berharap memperkenalkan kepada khalayak, bukan hanya di Indonesia tapi juga dunia.
Selain itu, ada pula karya-karya yang mengangkat figur atau tokoh Indonesia, seperti karya “Rantai ke-7 Bumi Negeriku” dengan Presiden Joko Widodo sebagai obyek lukisan, juga “Mengenang Nike di Era 90” yang menampilkan Nike Ardilla, artis yang populer di tahun 90-an karya Salma Putri Widyasih.
Karya 3D pun tak kalah menarik, seperti instalasi sepeda yang berjudul “Bermain Sepeda”, hingga sosok yang tengah menengadah berjudul “Berserah” karya Timbul Raharjo.
Digelar 12 hingga 21 Januari 2019, pameran ini mempilkan nilai tradisional hingga kontemporer. “Karakteristik seni yang mengacu pada nilai-nilai tradisional, modern, maupun kontemporer akan dihadirkan dan menjadi sajian menarik yang ditawarkan dalam pameran Seni Rupa Keluarga Nusantara di awal tahun 2019 ini,” kata Joseph Wiyono, writer, dalam tulisannya tentang pameran ini.
Kirim Komentar