Gudeg.net—Sepanjang hari Minggu (23/6), tercatat guguran lava terjadi sebanyak empat kali dengan jarak 550-1.000 meter ke arah Kali Gendol.
Lasiman, penulis laporan, menyampaikan data kegempaan menunjukkan gempa guguran terjadi lima kali (Amplitudo : 3-50 mm, Durasi : 30.78-100.12 detik).
Gempa hybrid/fase banyak terjadi empat kali. Sedangkan gempa hembusan terjadi juga satu kali dengan amplitudo 7mm, S-P : 0.41 detik, dan durasi 9.92 detik. Gempa guguran terjadi 12 kali, dan gempa vulkanik dangkal terjadi satu kali.
Suhu tercatat rendah di titik 14.5-19.8 °C, dan kelembaban udara di kisaran 39-82 persen. Asap kawah teramati di ketinggian 20 meter di atas puncak, sedangkan visual gunung tampak jelas.
Pagi ini, di periode pengamatan 00.00-06.00 WIB suhu tercatat turun lebih jauh lagi di titik 0 derajat selsius, dengan kelembaban udara 12.4-19 persen.
Visual Gunung Merapi terlihat jelas, cuaca cerah dan berawan. Asap kawah putih terlihat dengan intensitas tipis, 100 meter di atas kawah.
Kembali guguran lava diamati terjadi dua kali dengan jarak luncur maksimal 800 meter. Gempa guguran terjadi enam kali dalam periode enam jam tersebut. Amplitudo di 8-30 mm dengan durasi 42.36-83.4 detik.
Gempa low frequency terjadi dua kali dengan amplitudo 2 mm, berdurasi 16.96-18.24 detik. Terjadi juga gempa tektonik jauh satu kali dengan amplitudo 14 mm, S-P 34.2 detik, dengan durasi 116 detik.
Gempa hembusan terjadi satu kali (Amplitudo : 10 mm, Durasi : 39.6 detik), low frequency dua kali (Amplitudo : 2 mm, Durasi : 16.96-18.24 detik), dan gempa tektonik jauh satu kali (Amplitudo : 14 mm, S-P : 34.2 detik, Durasi : 116 detik).
Sejak 21 Mei 2018, status Gunung Merapi belum berubah, di Level II (Waspada). Warga masih belum diperbolehkan untuk beraktivitas 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Jika terjadi hujan di puncak gunung, warga diharap mewaspadai lahar dingin.
Informasi aktivitas Gunung Merapi dapat diakses melalui radio komunikasi pada frekuensi 165.075 Mhz, melalui telepon (0274) 514180/514192, website www.merapi.bgl.esdm.go.id, dan media sosial BPPTKG (facebook: infobpptkg, twiter: @bpptkg).
Data ini diperoleh dari KESDM, Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), dan https://magma.vsi.esdm.go.id/
Kirim Komentar