Gudeg.net - Suhu udara dingin dirasakan di DIY beberapa waktu terakhir. BMKG Staklim Jogja dalam akun twitter-nya, @StaklimJogja pada Senin (27/7) menjelaskan, udara dingin dikarenakan adanya pergerakan massa udara dari Australia dengan membawa massa udara dingin dan kering tersebut ke Asia melalui Indonesia, atau disebut dengan Monsoon Dingin Australia.
“Tutupan awan relatif sedikit dan pantulan panas dari bumi yang diterima dari sinar matahari tidak tertahan oleh awan, tetapi langsung terbuang dan hilang ke angkasa,” cuit BMKG Staklim Jogja.
Lebih lanjut dijelaskan, kandungan air di dalam tanah menipis, kandungan uap air di udara juga rendah, yang dibuktikan dengan rendahnya kelembapan udara.
Dari pantauan lima hari terakhir, suhu udara minimum berkisar 18-20 derajat Celsius. BMKG Staklim Jogja memperkirakan, kondisi ini berlangsung hingga Agustus mendatang.
Berikut imbauan dari BMKG Staklim Jogja terkait kondisi udara dingin tersebut:
- Menjaga imunitas tubuh dengan mencukupi kebutuhan cairan (menghindari dehidrasi) serta makan dan minum minuman hangat.
- Pada malam hari, gunakan pakaian/ selimut yang tebal
- Suhu pendingin udara ruangan tidak terlalu rendah (suhu ruang)
- Menggunakan krim/ pelembab, supaya kulit tidak terlalu kering
- Selalu update informasi dari BMKG DIY
Masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai kulit dan bibir menjadi kering, dan juga mimisan. Jika paparan udara dingin terus berlangsung, kondisi ini dapat berpotensi menyebabkan penurunan suhu tubuh (hipotermia).
Kirim Komentar