Berita

Jelang HUT RI, Penjual Bendera di Jogja Mulai Marak

Oleh : Wirawan Kuncorojati / Rabu, 29 Juli 2020 14:00
Jelang HUT RI, Penjual Bendera di Jogja Mulai Marak
Penjual bendera di Jalan Mayor Suryotomo, Yogyakarta, Rabu (29/7)-Gudegnet/ Wirawan Kuncorojati

Gudeg.net - Menjelang peringatan HUT ke-75 RI, bendera-bendera yang dijual para pedagang mulai menghiasi sejumlah tempat di Yogyakarta. Para pedagang tersebut berasal dari dalam maupun luar Yogyakarta.

Di Jalan Mayor Suryotomo, Yogyakarta, nampak cukup banyak pedagang bendera. Salah satunya, Sari. Setiap menjelang peringatan kemerdekaan,  ia membantu ayahnya berjualan bendera.

Rata-rata penjual bendera di jalan tersebut ‘mengambil’ bendera dari ayah Sari. “Jualan bendera sudah lama. Kalau bapak sudah sepuluh tahun lebih,” katanya ketika ditemui Gudegnet di tempatnya berjualan, Rabu (29/7) pagi. Ketika tak berjualan bendera, sehari-hari ayah Sari bekerja sebagai penjaga parkir.

Tahun ini ia mulai berjualan pada Minggu (26/7), rencananya hingga 16 Agustus mendatang. Di situasi pandemi ini, menurutnya pembeli lebih sepi. “Tahun kemarin tanggal-tanggal segini sudah mulai ramai, kita beli kulakannya udah tambah. Kalau ini masih berhenti, stoknya masih banyak,” ucapnya.

Ia menjual bendera dengan beragam ukuran. Mulai dari 90x60 cm, 120x80 cm, 150x100 cm, 180x120 cm. Ada pula umbul-umbul dengan model lancip sepanjang 2,5 meter, model bandir 4 meter, hingga model background, yang biasa dipasang di gedung-gedung. Ada pula bendera yang untuk dipasang di becak. Khusus tahun ini ia juga menjual masker dan ikat kepala.

Harga bendera bervariasi, tergantung model dan ukuran, berkisar antara Rp 5000 sampai Rp 300.000.

Ia memperkirakan hasil berjualan tahun ini tak sebanyak tahun-tahun lalu. “Omzet mungkin sedikit nggak seperti tahun kemarin, tapi ya tetep laku Inshaallah,” ucapnya.

Sementara itu, Engkos Kosasih, seorang pedagang bendera dari Garut, Jawa Barat, berjualan di Jalan Kaliurang selama dua hari terakhir.

Setiap menjelang peringatan HUT RI, Engkos sejak lebih dari 10 tahun terakhir selalu berjualan bendera di Yogyakarta. “Sambil nengok, kan ini juragannya adek di sini,” ucap Engkos kepada Gudegnet.

Ketika tak berjualan bendera, ia bekerja sebagai pedagang beras di daerah asalnya. “(Penjual bendera) di sini hampir semuanya dari Garut,” ucapnya. Ia menambahkan, daerah tersebut memang banyak memproduksi bendera. Selain di Yogyakarta, pedagang dari Garut juga berjualan di daerah lain di Indonesia, seperti Jambi.

“Ini dua hari belum laku,” katanya ketika berbincang dengan Gudegnet. Di tahun kemarin, telah ada satu dua pembeli saat ia berjualan selama dua hari.

Di masa pandemi ini ia merasakan perbedaan, salah satunya di ongkos perjalanan ke Yogyakarta. “Ongkos bis naik. Dulu seratus sepuluh ribu, sekarang seratus delapan puluh ribu,” ucapnya. Selain itu, sebelum berangkat dari Garut ia harus mengurus surat kesehatan.

Engkos juga menjual bendera dengan berbagai macam model seperti, umbul-umbul, bandir, plastik, dan background seharga Rp 25.000-Rp 300.000. Ia berjualan pukul 7.00-17.00. “Rencana sampai sekitar 15 – 16 Agustus,” ucapnya.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    GERONIMO 106,1 FM

    GERONIMO 106,1 FM

    Geronimo 106,1 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini