Gudeg.net- Hasil pemantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DIY menyatakan, Gunung Merapi mengalami enam kali gempa guguran.
“Periode pengamatan hari Selasa (4/8) mulai pukul 12.00-18.00 WIB, Gunung Merapi mengalami enam kali gempa guguran,” tulis BPPTKG DIY pada grup whatsapp media BPPTKG, Selasa (4/8).
Pada saat pemantauan, cuaca sekitar Merapi cenderung berawan dan mendung, angin bertiup lemah mengarah ke arah timur dan barat.
Suhu udara berada di 17- 21 derajat C dengan kelembaban udara sekitar 72-87 %. Sedangkan untuk tekanan udara berada pada kondisi normal sekitar 568-687 mmHg.
Berikut laporan lengkap aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan pukul 12.00-18.00 WIB hari ini;
â– Gempa Guguran 6 kali, sebanyak amplitudo : 6-16 mm, durasi 15-34 detik.
â– Gempa Hybrid atau Fase Banyak, sebanyak 2 kali, amplitudo : 10-15 mm, durasi 6-10 detik.
â– Gempa Vulkanik Dangkal, sebanyak 1 kali, amplitudo : 59 mm, durasi 18 detik.
Berdasarkan kondisi tersebut, pihak BPPTKG DIY menyatakan bahwa status Merapi tidak berubah yaitu waspada sejak bulan Mei 2018.
BPPTKG mengimbau agar warga lereng untuk tetap waspada akan potensi ancaman bahaya berupa luncuran awan panas dari runtuhnya kubah lava dan material vulkanik bila terjadi letusan.
Warga juga diharapkan tetap menjaga jarak aman yaitu 3 Km dari puncak Merapi. Masyarakat yang berada pada Kawasan Rawan Bencana III diminta untuk tetap waspada dan berhati-hati atas segala kemungkinan seperti bahaya lahar dingin bila terjadi hujan di puncak Gunung Merapi.
Kirim Komentar