Gudeg.net—Tidak hanya menjadi pesta seni akbar, Artjog di tengah pandemi juga menjadi sarana dan wadah wujud kepedulian dunia seni, terutama pada sesama seniman yang terdampak.
Artcare adalah sebuah gerakan yang diinisiasi oleh komunitas Soboman 219, Yogyakarta. Komunitas ini lahir dari kepedulian di kalangan seniman.
Artcare pertama kali menjalani kegiatan sosial pada saat bencana gempa Jogja pada 2006. Kegiatan yang sama dilakukan saat bencana erupsi Merapi pada 2010.
Saat ini, pandemi Covid-19 telah menempatkan publik dalam tekanan, baik tekanan kesehatan maupun ekonomi, tidak terkecuali seniman dan penggiat seni. Artcare hadir kembali dengan semangat kemanusiaan dan membantu sesama.
Tahun ini Artcare dikelola oleh Yayasan Hita Pranajiwa Mandaya dan dihelat bersamaan dengan Artjog: Resilience 2020.
Artcare melibatkan lebih dari 100 seniman yang menghadirkan karya dua dimensi berukuran 20x14 cm untuk dijual. Bentuk karya sangat beragam, mulai dari lukisan, foto, kolase, drawing, dan banyak lagi.
Karya-karya ini dijual dalam bentuk paket kolaboratif. Dikemas dalam bentuk box set yang berisi 16 karya dari 16 seniman yang berbeda. Karya lalu dibingkai dengan passe-partout, dijual seharga Rp15.000.000 per paketnya.
“Penyaluran ke charity nanti akan kami bagi dulu. Tentu saja sasaran utamanya rekan-rekan seniman terlebih dahulu. Kemudian untuk bidang-bidang lain akan kita putuskan nanti,” ujar Gading Paksi, Manager Program Artjog: Resilence 2020 saat diwawancarai Gudegnet pada media preview Artjog dua pekan lalu.
Mulanya terkumpul sebanyak 16 paket karya, dan kini seluruh paket tersebut telah terjual. Pengumpulan karya masih terus dilakukan agar terkumpul paket tambahan.
Kirim Komentar