Sosial Ekonomi

Pedestrianisasi Malioboro, Dishub Terus Lakukan Evaluasi Secara Berkala

Oleh : Rahman / Selasa, 10 November 2020 16:34
Pedestrianisasi Malioboro, Dishub Terus Lakukan Evaluasi Secara Berkala
Terlihat pengayuh becak melintas di Jalan Malioboro yang sangat lengang dari aktivitas masyarakat, Selasa (10/11)-Gudeg.net/Rahman

Gudeg.net- Uji coba rekayasa pedestrianisasi Malioboro masih berlangsung hingga hari ini, Untuk memastikan keadaannya, Dinas Perhubungan (Dishub) DIY melakukan evaluasi secara berkala.

“Evaluasi kami lakukan dengan berkala dan nantinya akan melibatkan Pemerintah Kota Yogyakarta namun tunggu sampai uji coba ini selesai,” ujar Ni Made Dwi Panti Indrayanti, Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon oleh Gudegnet, Selasa (10/11).

Uji coba yang telah berlangsung selama delapan hari tersebut banyak menuai kritik dari sejumlah pihak seperti pedagang kaki lima (PKL), pemilik toko dan lainnya yang biasa mencari rezeki di salah satu ikon wisata Kota Yogyakarta itu.

Ni Made menjelaskan, evaluasi nantinya tidak hanya yang berkaitan dengan rekayasa lalu lintas saja tetapi juga berbagai aspek terutama yang mendapat dampak dari uji coba ini.

“Sebenarnya evaluasi kami lakukan terus secara berkala dengan melihat kondisi di lapangan namun yang jelas tujuan ke depannya baik,” jelasnya.

Namun ketika ditanya, langkah apa yang akan diambil oleh Dishub DIY dan Pemkot Yogyakarta terkait evaluasi, Ni Made masih enggan memberikan pernyataannya.

Salah satu pihak yang mengalami dampak dari pemberlakukan uji coba pedestrian Malioboro ini adalah para pelaku usaha, baik pkl maupun pemilik toko permanen.

Dari pantauan Gudegnet, sedari pagi hingga siang hari, kawasan Malioboro sangat lengang di kedua sisi, barat dan timur. Aktivitas perekonomian tidak seramai sebelum diberlakukannya uji coba pedestrian Malioboro seperti saat ini.

Sejumlah PKL memutuskan untuk mulai menggelar dagangannya di siang hari dan tidak sedikit pertokoan yang tutup seharian penuh.

Bandir, salah satu pedagang sovenir mengatakan, banyak PKL saat ini yang enggan membuka lapak karena sepinya pengunjung Malioboro.

“Sekarang lebih baik buka siang aja, karena pagi gada pengunjung, sepi. Sudah pandemi, resesi ekonomi PKL juga terjadi saat ini,” kata dia.

Bandir dan PKL lainnya berharap, uji coba ini segera berakhir atau dihentikan secepatnya karena PKL lah yang paling berdampak dari sepinya Malioboro.

“Kita turun omset banyak banget, yang biasanya bisa dapat lumayan walau pandemi tapi sekarang sangat kurang, bahkan bisa nombok untuk uang makan. Mudah-mudahan cepat selesai saja uji coba ini,” harapnya.

Seperti diketahui, uji coba manajemen dan rekayasa lalu lintas yang bertujuan untuk mewujudkan Jalan Malioboro sebagai kawasan pedestrian akan berlangsung samapai 15 November 2020.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JogjaFamily 100,9 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini