Gudeg.net - Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY menayangkan "Peluncuran Video Warisan Budaya Tak Benda Milik Yogyakarta" secara live streaming pada Kamis (17/12). Acara ini ditayangkan di kanal Youtube tasteofjogja Disbud DIY.
Dikemas dalam obrolan santai, dalam acara ini ditayangkan video-video mengenai beberapa WBTB yakni sate klathak, gudeg, pawukon, dan andong.
Hadir dalam acara ini antara lain Aryanto Hendro Suprantoro, Kasubbag Program Disbud DIY. "Warisan budaya tak benda (WBTB) ini sebenarnya nilai-nilai yang melekat di dalam sebuah karya budaya," kata Hendro.
Lebih lanjut ia menjelaskan, karya budaya sendiri dalam konteks WBTB dibagi dalam lima domain, yakni tradisi lisan, adat istiadat, keterampilan tradisional, seni pertunjukan, dan pengetahuan tentang alam semesta.
Ciri utama WBTB, lanjutnya, sifatnya bisa diwariskan, contohnya joglo. Orang-orang zaman dahulu dengan teknologi ketika itu sudah bisa membuat bangunan sekokoh itu.
"Kemudian nilai-nilai yang ditanamkan dalam joglo itu, sokogurune papat artine opo, ornamen-ornamen itu filosofinya apa, dan sampai hari ini joglo masih banyak orang yang bisa membuat," terangnya.
Hendro berharap video-video yang akan diluncurkan dapat menambah pengetahuan anak-anak muda, sekaligus menjadi kebanggaan.
"Tahu dulu, ingin tahu, mencari tahu, dan mendapatkan pengetahuan, dan kemudian bangga terhadap identitasnya. Karena yang namanya WBTB itu sarat dengan nilai ajaran filosofi yang bisa membentuk karakter anak muda itu sendiri," katanya.
Mengutip dari deskripsi tayangan di kanal Youtube tasteofjogja Disbud DIY, hingga tahun 2017, sekitar 594 karya budaya tak benda telah tercatat sebagai WBTB Indonesia yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
DIY sendiri terbilang aktif mendaftarkan aneka WBTB baik kuliner, tari tradisional hingga aset budaya lain. Hingga akhir 2020 ini, DIY tercatat memiliki sekitar 108 WBTB yang telah terdaftar.
Kirim Komentar