Gudeg.net— Bekerja sama dengan Yayasan Tahija dan World Mosquito Program (WMP), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman meluncurkan Si Wolbachia, Nyamuk Aman Cegah Demam Berdarah Dengue (DBD) Sleman (Si Wolly Nyaman) di Smart Room Kantor Dinas Kominfo Sleman, Selasa (16/2).
“Ini (program Si Wolly Nyaman) merupakan upaya dalam pengendalian DBD. Sebelumnya telah banyak upaya yang dilakukan Pemkab Sleman yaitu membentuk pokjanal (Kelompok Kerja Operasional) dan upaya lainnya,” jelas Joko Hastaryo, Kepala Dinas Kesehatan Sleman dalam rilis resmi yang diterima Gudegnet di hari yang sama.
Peluncuran program tersebut dilakukan secara simbolis oleh Bupati Sleman, Sri Purnomo, yang ditandai dengan penyerahan bibit nyamuk yang telah diberikan bakteri Wolbachia kepada Joko.
Kenaikan kasus DBD di Sleman memang mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2019, ditemukan 728 kasus sepanjang tahun. Di tahun 2020 ada 810 kasus DBD di Sleman.
Menurut Joko, karena kenaikan kasus ini penerapan teknologi nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia sangat dibutuhkan.
Secara ilmiah penerapan program tersebut telah menunjukkan hasil yang baik dalam percobaannya. Wolbachia juga dinilai efektif dalam menurunkan penularan virus dengue.
Team Leader WMP, Riris Andono Ahmad menyebut cara ini memiliki kemanjuran sebesar 77 persen. Selain itu, teknologi program Wolbachia dinilai aman dan ramah lingkungan serta mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama.
Di kesempatan yang sama, Sri Purnomo melakukan simulasi bagaimana metode Wolbachia tersebut diimplementasikan.
Metode ini dilakukan dengan meletakkan ember berisi telur nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia di rumah warga dan dibiarkan untuk berkembangbiak menjadi nyamuk dewasa.
Selanjutnya, nyamuk dengan Wolbachia tersebut akan melakukan perkawinan dengan nyamuk lokal, sehingga keturunannya menjadi nyamuk dengan Wolbachia. Bakteri Wolbachia mampu menghambat perkembangan virus dengue penyebab DBD
Kirim Komentar