Seni & Budaya

Kadisbud Sleman Aji Wulantara: Taman Budaya Sleman Bagus Saja Tidak Cukup

Oleh : Trida Ch Dachriza / Selasa, 02 Maret 2021 13:00
Kadisbud Sleman Aji Wulantara: Taman Budaya Sleman Bagus Saja Tidak Cukup
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, Aji Wulantara-Gudegnet/Trida

Gudeg.net—Sayembara desain bangunan Taman Budaya Sleman (TBS) akhirnya dilaksanakan tahun 2021 ini. Sebelumnya, sayembara ini direncanakan untuk diselenggarakan pada tahun 2020.

Sayembara ini terbuka untuk siapapun dari negara manapun. Meski begitu, desain bangunan yang bagus tidaklah cukup.

“Dia (peserta internasional) buat perencanaan bangunan bagus bisa, tapi yang saya maui (filosofisnya). Karena ini bangunan khusus gitu, loh. Untuk mendukung keistimewaan,” ujar Aji Wulantara, Kepala Dinas  Kebudayaan Kabupaten Sleman saat ditemui di kantornya, Senin (1/3).

Berbagai syarat filosofis harus dipenuhi dalam desain ini, termasuk joglo yang menjadi ruang depan yang menggambarkan keterbukaan.

Aji mengatakan, pendopo berbentuk joglo tersebut bukan hanya sebagai tajuk bangunan saja, tetapi harus sesuai filosofi Jawa. Terbuat dari kayu dan ada kait yang menggambarkan saling gotong royong. Jika joglo dicor, menurut dia akan percuma.

Bagian-bagian lain seperti gandhok kiri dan kanan, dalem ageng, dan pringgitan juga harus ada dalam desain. Jika syarat joglo sudah terpenuhi sesuai filosofi, penambahan bangunan modern tidak dipermasalahkan.

“Prinsip Taman Budaya itu dirancang tidak hanya sekadar bangunan untuk pertunjukan, tetapi bangunan yang bisa menunjukkan identitas ke-Yogyakarta-an sekaligus sebagai media edukasi,” kata Aji lagi.

Ia melanjutkan, karena bangunan dipakai untuk media edukasi, maka pembangunan fisiknya pun harus benar. Bangunan harus menggambarkan corak Jawa Yogyakarta. “Konsep (rancangan) harus bisa menunjukkan rumah orang Jawa Yogyakarta,” lanjutnya.

Di TBS nantinya kita juga akan menemukan amphitheater, fasilitas-fasilitas yang mendukung aktivitas seni budaya, dan yang tidak ditemukan di taman budaya lain; ruang agraria.

“Jadi kita tetap menyediakan lahan sawah sekitar seribu meter di situ,” kata Aji lagi. Proses-proses peradaban mata pencaharian tani nanti dapat kita lihat di situ.

Dalam ketentuan desain gedung disebutkan bahwa gedung diharapkan untuk memanfaatkan bahan-bahan yang diproduksi secara lokal, ramah lingkungan, hemat energi, dan mengikuti kaidah sustainable architecture.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    GERONIMO 106,1 FM

    GERONIMO 106,1 FM

    Geronimo 106,1 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini