Gudeg.net - Menyikapi pandemi, sejak Agustus tahun lalu Charlotte Peeters membuka usaha 'Bakso Mie Ayam Telolet'. Kedai tersebut kini telah memiliki satu cabang. Baru-baru ini, ada juga bakso tusuk Telolet yang dijual dengan cara berkeliling.
Mbak Charly-begitu perempuan bule asal Belanda tersebut biasa disapa, bersama suaminya memiliki usaha di bidang pariwisata, yang berkantor di depan Bakso Mie Ayam Telolet.
"Waktu pandemi mulai, langsung usaha pariwisata kami vakum, so cari pemasukan tambahan," katanya kepada Gudegnet, ditemui di kedainya, Jl Moses Gatotkaca Ruko B 21, Kamis (15/4). Tempatnya berjualan saat ini tadinya adalah tempat menginap karyawan mereka, sekaligus berfungsi sebagai garasi motor.
Sempat mencoba berjualan snack dan roti, akhirnya pilihan jatuh pada mi ayam. "Suami saya bilang, kenapa nggak jual mi ayam lagi. Juga karena suami saya senang banget dengan bakso, saya suka mi ayam, ya otomatis, ayo kami coba," ujarnya.
Sebelumnya, ia bersama rekannya memang sempat berjualan Mi Sumatera, namun ketika itu ia harus fokus ke usaha pariwisata sehingga memutuskan tak lagi terlibat.
Proses untuk menemukan resep yang pas untuk mi ayam berlangsung selama lebih dari satu bulan. "Waktu itu ada kenalan, sudah berpengalaman dengan mi ayam dan bakso, tapi rasanya belum sesuai selera kami. Kami lebih suka mi ayam yang lebih gurih, nggak terlalu manis," tuturnya. Tak seperti kebanyakan mi ayam di Jogja yang cenderung manis, mi ayam di sini memang menawarkan cita rasa gurih.
Awalnya ia hanya menjalankan usaha ini bersama suaminya dan satu orang karyawan. Setelah viral di media sosial pada Januari lalu, ia memutuskan menambah karyawan. Hingga saat ini terkadang Mbak Charly masih memasak dan melayani tamu.
Bakso Mie Ayam Telolet sendiri memiliki menu mi ayam, bakso, dan mieyago (mie ayam goreng) dengan berbagai varian topping, seperti ceker dan tetelan. Mi ayam bakso dan mi ayam bakso jumbo menjadi menu paling laris.
Untuk bakso, tersedia tiga pilihan, yakni bakso mercon, telur, dan urat. Pada daftar minuman, sejak satu bulan lalu ada es campur, melengkapi teh, jeruk, dan air mineral.
Menu di sini dapat dinikmati dengan harga terjangkau, yakni Rp 7000-Rp10.000. "Pertama, karena kami juga merasakan pandemi seperti apa. Kami ingin semua orang bisa dapat kemungkinan untuk makan," kata perempuan yang tinggal di Indonesia sejak 2009 ini.
Selain itu, lanjutnya, ia juga ingin membantu masyarakat di tengah kondisi pandemi ini. Bahkan, awalnya, menu di sini dapat dinikmati mulai dari Rp 5000.
Mbak Charly dan suami berencana untuk menjual bakso dan mi ayam frozen. Hal ini, kata dia, karena banyak permintaan dari luar Yogyakarta. "Khusus juga karena puasa, orang mungkin untuk sahur, buka, bisa pakai bakso kami, mi ayam kami," terangnya.
Saat ini ia juga menyediakan bakso tusuk Telolet yang dijual dengan gerobak keiling. Bakso tusuk tersebut berkeliling di sekitar kedai. Rencananya, bakso tusuk tersebut juga akan berkeliling di Alun-alun Selatan atau tempat strategis lain. "Ada bakso yang halus, urat, nanti ada bakso telur, mercon. Sejak kemarin, baru saja," katanya.
Satu setengah bulan lalu, Bakso Mie Ayam Telolet membuka cabang di Jalan Anggajaya 2 no 159, Condongcatur, Sleman. Cabang tersebut tutup sementara selama bulan puasa.
Mengenai rencana ke depan, ia dan suami juga ingin membuka beberapa cabang kecil. Ia sendiri lebih memilih memiliki beberapa cabang kecil, dibandingkan satu atau dua gerai besar.
Bakso Mie Ayam Telolet buka pukul 12.00-22.00, hari Selasa hingga Minggu. Mbak Charly punya alasan tersendiri mengapa Bakso Mie Ayam Telolet harus dicoba.
"Harga murah tetapi makanan juga enak. Bukan harga murah tapi kualitasnya juga diturunin, enggak. Kualitas tetap masih tinggi, rasanya masih enak untuk harga murah, sama, siapa tahu bisa ketemu aku," ujarnya sembari tertawa.
Kirim Komentar