Seni & Budaya

Pameran ''Daya Hidup'': Ketahanan Seni dan Daya Juang Seniman Kala Pandemi

Oleh : Trida Ch Dachriza / Senin, 19 April 2021 13:00
Pameran ''Daya Hidup'': Ketahanan Seni dan Daya Juang Seniman Kala Pandemi
Karya berjudul "Forgotten Dreams" (2021) karya Okativiyani. Cat minyak, benang, akrilik di atas kanvas (140x90cm)-Gudegnet/Trida

Gudeg.net—Kesulitan menghadapi tantangan kehidupan tidak satu-dua kali dihadapi oleh banyak seniman di masa hidupnya, baik seniman yang mapan, maupun seniman yang berjuang.

Berkat tempaan-tempaan pasang surut ini, banyak seniman di Yogyakarta sudah memiliki sedikit ketahanan menghadapi pandemi.

Pameran “Daya Hidup” yang dilaksanakan di Galeri Museum dan Tanah Liat (MDTL)  merupakan bukti ketahanan dan kegigihan seniman Yogyakarta mengarungi lautan pandemi.

Membawa karya 26 seniman dan 42 karya lukisan dan patung, pameran ini dibuka pada Sabtu, 17 April 2021 hingga 27 April 2021 mendatang.

“Soal daya hidup lalu dipertalikan dengan wabah pandemi, semua sudah ngomong itu. (Saya) Ngomong daya hidup dengan relasi kemungkinan menjadi income,” ujar Butet Kartaredjasa saat membuka pameran ini, Sabtu (17/4).

Menurutnya, salah satu tujuan pameran adalah agar karya diapresiasi yang kemudian menjadi penghasilan bagi seniman-seniman ini. Ia berpendapat bahwa pameran sudah cukup lama tiarap.

“Kan kelamaan nir-income kawan-kawan seniman,” ujarnya lagi yang disambut gelak tawa hadirin.

Ia mengaitkan daya hidup dengan tujuan material, di mana di dalam komunitas seni, timbul suatu support system yang dapat menghidupi dunia ini. Ia membagi area Jogja menjadi tiga; utara dan timur sebagai kolektor seni, dan selatan sebagai penghasil seni. Selorohnya ini juga disambut tawa.

Pameran yang digarap oleh NOM Management ini dikuratori oleh Hari Prajitno, yang tidak menghadiri pembukaan karena berada di Surabaya.

“Sepertinya seniman-seniman udah pada kangen banget, mereka pengen punya ajang buat reunian terus akhirnya tipis-tipis lah kita udah mulai,” ujar May Mawar, salah satu inisiator NOM Management saat diwawancara di kesempatan yang sama.

Selain menjadi ajang reuni, menurut May pameran ini juga menjadi tempat bertemunya seniman muda dan yang tua, maupun yang sudah mapan.

Hari Prajitno memilih tema “Daya Hidup: Kesempatan Dalam Ruang Yang Sulit” ini sebagai narasi tentang semangat seniman menghadapi pandemi.

Tema ini dianggap paling mewakili semangat pantang menyerah para seniman di tengah pergulatan hidup yang sulit di masa pandemi ini.

Beberapa seniman yang turut serta di pameran ini seperti AT Sitompul, Bestrizal Besta, Budi Ubrux, Diana Puspita Putri, Digie Sigit, Dipo Andy, I Putu Adi Suanjaya (Kencut), Joko Sulistiono, Jumaldi Alfi, Justian, Oktaviyani, Ong Hari Wahyu, Sri Lestari Pujihastuti, dan Ugo Untoro.

Selama pameran berlangsung, penikmat seni bisa datang berkunjung ke MDTL yang berlokasi di Jl. Kersan RT 05, Jeblog, Kasihan, Bantul, dengan jam kunjung pukul 10.00-17.00 WIB. Untuk mengunjungi, harus mengikuti protokol kesehatan.

Jika tidak bisa datang langsung, bisa mengikuti unggahan NOM di media sosial. Momen ini juga menjadi ajang peluncuran website NOM Management dengan alamat di www.nommanagement.com.

Di website ini, kita bisa mengunduh katalog pameran, menikmati foto dan video pameran, serta berinteraksi dengan pihak NOM Management.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JogjaFamily 100,9 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    GERONIMO 106,1 FM

    GERONIMO 106,1 FM

    Geronimo 106,1 FM


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini