Gudeg.net- Meningkatnya kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi perhatian khusus bagi Tim Penegak Hukum Penangan Covid-19 DIY.
Namun peningkatan kasus dan klaster penyebaran Covid-19 di DIY belum dapat dikatakan dampak dari perayaan Idulfitri 1442 Hijriah yang lalu.
Hal tersebut diungkapkan Koordinator Bidang Gakkum Satgas Covid-19 DIY, Noviar Rahmad pada saat dihubungi Gudegnet, Jumat (11/6).
“Peningkatan ini belum bisa dibuktikan karena Lebaran namun yang pasti adalah karena kerumunan antartetangga dan keluarga,” ujar Noviar Rahmad.
Hingga saat ini Tim Penanganan Covid-19 DIY sedang mencari penyebab dari meningkatnya kasus Covid-19 belakangan ini. Untuk mencegah penyebaran tidak semakin meluas, Tim Gakkum Covid-19 akan kembali mengintensifkan razia protokol kesehatan (prokes) terutama masker di wilayah DIY.
“Kami akan lebih meningkatkan penegakkan dengan cara razia prokes dengan sejumlah sanksi. Minimal tiga hari sekali razia namun tetap berpatroli sejumlah lokasi tiap harinya,” tuturnya.
Bagi pria yang juga menjabat selaku Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DIY tersebut, yang terpenting saat ini adalah mengembalikan kedisplinan masyarakat tentang pentingnya prokes.
“Prokes yang terpenting dan Satgas akan tetap lakukan 3T dan gencarkan program 5M, sebagai pendukung karena sama-sama penting dalam menekan angka penyebaran,” tambahnya.
Sementara itu menurut laporan harian Satgas Penanganan Covid-19, hari ini jumlah pasien yang sembuh bertambah sebanyak 217 orang. Hingga total kasus sembuh DIY sampai hari ini adalah 43.441 orang.
Sedangkan untuk penambahan kasus positif hari ini tercatat sebanyak 417 kasus dengan jumlah keseluruhan yaitu 47.849 kasus.
Noviar berharap, masyarakat dapat lebih meningkatkan lagi dalam menerapkan prokes dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
“Jangan abai akan prokes, karena dengan cara itu peningkatan kasus dan klaster Covid-19 akan berkurang. Saat ini ada sekitar 11 klaster dan jangan sampai bertambah lagi,” harapnya.
Kirim Komentar