Gudeg.net- Salah satu pagar pembatas yang berada di depan Monumen Serangan Umum Satu Maret kawasan Titik Nol Yogyakarta dibongkar.
Sedangkan pagar pembatas yang terletak pada Prasasti Batik di sisi selatan Gedung Agung masih berdiri bahkan saat ini terpasang ornamen bertuliskan Jogja Kota Batik Dunia JIBB.
Alasan pembongkaran yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta tersebut karena saat ini kasus penularan Covid-19 Kota Yogyakarta sudah melandai dan menurunnya status PPKM DIY.
Dalam keterangan tertulis, Kamis (28/10) Ketua Harian Covid-19 Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, banyak masukan dari masyarakat untuk membongkar pagar pembatas tersebut.
Namun, ia menjelaskan, pembongkaran sifatnya baru uji coba sambil memantau perkembangan di kawasan tersebut. “Kami akan terus memantau kondisi di sana, apakah tetap terjadi kerumunan atau memang masyarakat mulai beradaptasi dengan penerapan PPKM level 2 ini,” jelas Heroe.
Pagar yang telah terpasang sejak bulan Desember 2020 lalu itu awalnya bertujuan untuk membatasi pergerakan orang agar tidak terjadi kerumunan menjelang pergantian tahun 2020/2021.
Heroe menjelaskan, pemasangan pagar akan kembali dilakukan bila kawasan Titik Nol justru menjadi lokasi yang tidak dapat terkendali bahkan menciptakan kerumunan.
“Ini sifatnya masih dinamis, ya kita pantau terus ke depannya,” jelas Heroe.
Heroe tetap mengimbau agar masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan terutama di wikayah yang berpotensi keramaian karena hingga saat ini Covid-19 belum selesai.
“Kita lakukan perlahan, seperti yang dilakukan di Malioboro, mulai dari membatasi durasi kunjungan hingga pembagian zona wisatawan,” kata dia.
Kirim Komentar