Gudeg.net- Gunung Merapi yang terletak di perbatasan antara Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada pekan ini mengalami 82 kali gempa tektonik.
Selain itu terjadi juga dua kali gempa vulkanik dangkal, satu kali gempa low frekuensi, 46 kali gempa fase banyak.hybrid, 1199 kai gempa guguran, dan 99 kali gempa hembusan.
“Tingginya data kegempaan tektonik pada pekan ini tidak mempengaruhi aktivitas dari Gunung Merapi,” ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam laporan mingguan perkembangan Merapi periode 22-18 Oktober 2021, Jumat (29/10).
Hanik menjelaskan, data yang diperoleh BPPTKG dappat disimpulkan bahwa kegempaan pada pekan ini tidak lebih tinggi dari pekan lalu.
“Intensitas kegempaan pekan ini lebih rendah bila dibandingkan dengan pekan lalu,” jelasnya.
Dalam laporan yang sama, Hanik juga menguraikan analisa morfologi dari Merapi. Dari data yang yang dikumpulkan, pada pekan ini perubahan morfologi kedua kubah aktif Merapi dalam kondisi yang stabil.
Hanik menuturkan, pekan ini tidak teramati perubahan yang signifikan, baik pada kubah lava barat daya maupun kubah tengah.
“Dari pengamatan Stasiun Kamera Deles 5, Tunggularum, Ngepos dan Babadan 2, dilaporkan volume kubah barat daya saat ini 1.609,000 meter kubik dan kubah tengah 2.927.000 meter kubik,” tuturnya.
Sedangkan untuk guguran lava pijar pada pekan ini terjadi sebanyak 30 kali guguran, mengarah ke barat daya dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter.
Pad tanggal 23 Oktober 2021, Merapi sempat mengeluarkan kepulan asap putih setinggi 200 meter dengan intensitas tipis hingga tebal.
Hanik menyampaikan, aktivitas vulkanik Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif, karena itu statusnya masih Siaga atau level III.
Warga lereng juga diimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan melihat saat ini lereng Merapi sering diguyur hujan dengan intensitas cukup tinggi.
“Masyarakat agar mengantisipasi dan mewaspadai bahaya lahar dingin terutama ketika terjadi hujan di seputaran Merapi,” imbaunya.
Kirim Komentar