Giwangan Beroperasi, Tiga Terminal Gulung Tikar
MULAI MINGGU (08/08) PUKUL 00.00 WIB, TERMINAL GIWANGAN DIOPERASIKAN sebagai terminal Tipe A yang fungsinya tidak jauh berbeda dari terminal pendahulunya di (terminal) Umbulharjo. Namun dengan beroperasi terminal tersebut mengakibatkan dua terminal lain, yaitu Terminal Terban dan Rejowinangun sudah tidak beroperasi lagi karena sudah tidak ada jalur kendaraan umum yang akan masuk kedua terminal itu.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ir Widorisnowo SH MT kepada wartawan Jumat (6/08) siang di Balaikota Yogyakarta. Wido mengatakan bahwa nonaktifnya kedua terminal tersebut untuk mengurangi beban transportasi di kedua jalur yang dilaluinya. Ia mencontohkan pada perempatan Mirota Kampus, dengan kondisi Terminal Terban yang ditutup, diharapkan kepadatan ke arah utara melewati UGM hingga Jln Kaliurang bisa berkurang drastis.
Didampingi Drs Moelyono MSi General Manajer Terminal Yogyakarta dan Ir Hadi Prabowo Asek I Kota Yogyakarta, Wido mengatakan bahwa secara prinsip jalur bus kota tidak mengalami perubahan trayek. "Hanya yang biasanya masuk ke Terminal Umbulharjo ketika beralih ke Terminal Giwangan maka akan didistribusikan lewat Ringroad Timur, Ringroad Barat dan Jln Imogiri," tukasnya.
Menurut Wido, dari trayek yang selama ini ada yaitu 16 trayek, 13 diantaranya masuk Terminal Umbulharjo dan sisanya di luar yaitu masuk Terminal Condongcatur dan Jombor, yaitu jalur 14, 17 dan 19,” tuturnya. Nantinya ketika dioperasikannya terminal yang baru maka yang masuk lewat Ringroad Timur adalah jalur 1, 4, 10 dan 11. Kemudian yang menggunakan akses Jalan Imogiri adalah jalur 2, 3, 5, 6, 7, 9, 11, 12 dan 15. Sisanya akan melalui Ringroad sebelah Barat. “Jalur ini belum ada keputusan gubernur, nanti ketika Grand Opening (9 September) akan kita evaluasi dan kalau sudah mapan akan kita legal formalkan,” tandasnya.
Permasalahan pedagang asongan, menurut Hadi Prabowo, sudah mendapatkan solusi dan nantinya akan diberikan konter tersendiri di 10 titik di terminal, yang akan ditempati secara shift oleh 30 orang pedagang asongan. Saat ini, Pemkot sedang memfasilitasi pedagang asongan non koran dengan Perwita Karya untuk mencari solusi yang sama dengan pedagang koran.
Perwita Karya akan menyediakan 10 tempat strategis untuk menunjang para pengasong yang sudah beralih profesi menjadi pedagang. "Mereka beralih profesi menjadi pedagang dari pengasong sehingga bisa masuk terminal. Memang Terminal Giwangan tidak didesain untuk para pengasong dengan berbagai pertimbangan," tegasnya.
Kirim Komentar