"Celerating Nothing" Refleksi Tiga Perupa pada Perayaan Sekaten
TIGA PERUPA YANG TERKENAL DI JALUR KOMIK menggelar pameran kolaborasi bertajuk Celebrating Nothing. Pameran yang diadakan di Outmagz Artuary Jln Nagan No 8 ini berlangsung hingga 21 Desember 2004 mendatang dengan menampilkan Bambang Toko, Eko Nugraha, dan Dani Yuniarto. Ketiga perupa ini masing-masing mempunyai gaya komikal yang dituangkan dalam kiprah yang telah melambungkan namanya. Seperti Bambang yang sebelumnya aktif di Apotik Komik, Eko Nugroho yang mendirikan komik "Daging Tumbuh", dan Dani Yuniarto yang secara aktif membuat berbagai proyek komik kreatif.
"Celebrating Nothing" adalah sebuah bentuk kenangan atas sebuah perayaan bernama Sekaten. Dalam memori mereka Sekaten adalah perayaan publik yang menggembirakan, penuh suka cita dan dihadiri oleh ratusan bahkan ribuan orang dan mereka menikmati suasana permainan dan aneka makanan tradisional. Tapi seiring dengan perkembangan zaman, Sekaten hanya sebagai ritual tahunan dan tak lagi memberikan makna yang menggembirakan. Ketiga perupa ini mencoba menghadirkan kembali atmosfer Sekaten yang penuh suka cita dengan menampilkan permainan 2 (dua) dan 3 (tiga) dimensi dalam ruang pameran. Permainan-permainan itu mengingatkan pada suasana sekaten yang hiruk-pikuk dan penuh suara.
Karya-karya yang dipamerkan itu tak hanya diam tetapi juga melibatkan pada komposisi bunyi dan gerak. Pengunjung pameran juga seringkali dikagetkan dengan bunyi yang muncul tiba-tiba apabila benda-benda itu disentuh. Ada gelak dan tawa saat pembukaan berlangsung seolah pameran ini adalah simulasi Sekaten. Eksplorasi yang dicapai dalam karya berupa bentuk permainan anak kecil ini juga lebih mencairkan seni rupa kontemporer. Pada beberapa tahun yang lalu ide-ide seperti ini masih terus berada dalam wilayah konvensional.
Pesta rakyat semacam Sekaten dalam masyarakat Yogyakarta sebenarnya bukan hal yang asing melihat begitu banyaknya perayaan-perayaan yang telah menjadi tradisi. Tetapi dengan derasnya globalisasi, Yogyakarta juga memiliki wajah yang semakin kompleks. Dalam perayaan Sekaten beberapa tahun belakangan muncul pula barang-barang impor dan aneka makanan instan yang menggantikan makanan tradisional. Modernitas ini merubah suasana dan menjadikan orang mempunyai kenangan tersendiri atas sebuah perayaan atau pesta rakyat Sekaten itu.
Tak seperti pembukaan pameran yang menyuguhkan makanan kecil, ada keunikan dalam pameran ini yaitu dengan menyuguhkan aneka makanan dalam kemasan kantong yang disukai oleh anak kecil. Konsep ini agak menyentuh pengunjung pameran untuk melakukan refleksi dalam sebuah pesta rakyat yang mulai meninggalkan tradisi.
Kirim Komentar