Antropolog Patrick Guinnes menyatakan kampung Samirono Yogyakarta adalah sebuah kampung unik yang mampu mempertahankan budaya asli di tengah lokasi yang tak lagi jauh dari kota.
"Samirono adalah kampung yang menarik. Di tengah desakan moderenisasi saat ini, kampung Samirono masih memegang nilai tradisi dengan kuat," katanya.
Lebih lanjut Patrick menyatakan kekagumannya terhadap Kampung Samirono bahwa ternyata sekitar 50 persen warga yang tinggal adalah para mahasiswa yang datang darai daerah lain di Indonesia.
"Meski pada awalnya sempat bermasalah, namun saat ini bisa dibilang tak ada lagi masalah berarti antara masyarakat asli dengan pendatang," ujarnya.
Hal tersebut menurutnya karena adanya kepemimpinan yang baik serta didukung oleh budaya masyarakat Samirono yang masih dipegang hingga kini.
Samirono adalah sebuah kampung di Kota Yogyakarta yang hingga kini masih lekat dengan budaya asli leluhur mereka. Sejumlah kegiatan tradisi masih dapat disaksikan seperti kegiatan saparan dan sejumlah kegiatan budaya yang hingga kini masih aktif digelar di Bale Budaya Samirono.
Dengan kekhasan tersebut, Kampung Samirono terpilih menjadi satu dari sepuluh kampung di Kota Yogyakarta yang menjadi tuan rumah dalam Yogyakarta Kampung Field School (YKFS) yang digelar oleh tiga universitas yakni UGM, UKDW, dan Australia National University pada 11 Juli lalu.
"Samirono adalah kampung yang menarik. Di tengah desakan moderenisasi saat ini, kampung Samirono masih memegang nilai tradisi dengan kuat," katanya.
Lebih lanjut Patrick menyatakan kekagumannya terhadap Kampung Samirono bahwa ternyata sekitar 50 persen warga yang tinggal adalah para mahasiswa yang datang darai daerah lain di Indonesia.
"Meski pada awalnya sempat bermasalah, namun saat ini bisa dibilang tak ada lagi masalah berarti antara masyarakat asli dengan pendatang," ujarnya.
Hal tersebut menurutnya karena adanya kepemimpinan yang baik serta didukung oleh budaya masyarakat Samirono yang masih dipegang hingga kini.
Samirono adalah sebuah kampung di Kota Yogyakarta yang hingga kini masih lekat dengan budaya asli leluhur mereka. Sejumlah kegiatan tradisi masih dapat disaksikan seperti kegiatan saparan dan sejumlah kegiatan budaya yang hingga kini masih aktif digelar di Bale Budaya Samirono.
Dengan kekhasan tersebut, Kampung Samirono terpilih menjadi satu dari sepuluh kampung di Kota Yogyakarta yang menjadi tuan rumah dalam Yogyakarta Kampung Field School (YKFS) yang digelar oleh tiga universitas yakni UGM, UKDW, dan Australia National University pada 11 Juli lalu.
Kirim Komentar