
Ia menjelaskan bahwa lomba makanan tradisional dengan bahan dasar umbi-umbian tersebut
terbukti bisa menjadi produk olahan yang enak, Hal ini juga sangat mendukung kesejahteraan para pembuat makanan tradisional
bila dipasarkan dengan baik.
"Program ini mendukung pengembangan industri olahan makanan yang berbasis sumber daya lokal
serta mendukung kampanye pemerintah dalam mendukung penganekaragaman konsumsi berbahan dasar produk lokal," jelas Eman pada
Tim Gudegnet.
Salah satu peserta yang mengikuti kegiatan tersebut adalah Ny Ratna (39). Ia tertarik
dengan lomba ini karena bahan yang diperlukan untuk membuat makanan tradisional berasal dari umbi. Makanan kreasi yang coba
Ia tawarkan adalah Siokong (Siomay Singkong).
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat snack ini cukup mudah. Menurut Ny Ratna, Ia hanya
membutuhkan 100 gr singkong parut, 50 gr daging ayam giling, 2 siung bawang putih yang dihaluskan, 1/4 sdt garam, 1/4 sdt
merica bubuk, 1 sdt kaldu ayam instan, 25 gr kelapa parut, 1/2 batang daun bawang, 10 lembar kulit pangsit dan saus sambal.
Setelah semua bahan terkumpul, Ia mencontohkan cara membuat Siokong dengan benar.
Diantaranya, semua bahan dimix hingga semua tercampur dengan rata (kecuali saus dan kulit pangsit). selanjutnya, isi dan
bentuk semua kulit dengan adonan tadi. Kukus hingga matang selama 15 menit dan goreng hingga agak kecoklatan. Kemudian
hidangkan dengan saus sambal.
"Proses dalam membuat makanan ini sangat mudah serta bahan pasti ada disekitar kita," jelas
Ny Ratna yang pernah menjuarai lomba masak di salah satu Mall di daerah Sumatera pada tahun 2007 tersebut.
Dengan adanya lomba memasak dengan bahan-bahan tradisional ini, Ia berharap bisa
mengembangkan bisnis kuliner ini menjadi semakin bagus. "Saya masil lemah di pemasaran, semoga media ini bisa menjadi ajang
promo produk olahan saya," pungkas Ny Ratna saat mengakhiri sesi perbincangan dengan Tim Gudegnet.
Kirim Komentar