Radio Republik Indonesia (RRI) merayakan hari ulang tahun ke-67 pada Selasa (11/9) dengan peniupan lilin bersama-sama. Acara ini diperingati secara nasional bersama 67 stasiun radio penyiaran dan
10 stasiun produksi RRI yang tersebar diseluruh Indonesia.
Peniupan lilin dilakukan serempak di seluruh tanah air. Acara yang disiarkan secara langsung dari RRI Pro 3 TV ini diawali dengan komando dari RRI Pusat. Lalu, ratusan hadirin yang hadir mulai turut menyanyikan mars Tri Prasetya RRI. Sutrisno
Santoso, Kepala RRI Yogyakarta mengatakan seremonial ini merupakan momen strategis untuk melaksanakan
introspeksi diri dalam segala aspek.
Hal tersebut memiliki makna agar masyarakat saat ini tak hanya nunut, manut, nurut dan ikut saja. Tapi menjadikan masyarakat yang
memiliki kebebasan namun tetap dalam kendali kearifan. "Kami sudah melakukan pembenahan dalam bidang program acara, konten
dan teknologi penyiaran. Agar bisa semakin mengantarkan pendengar menuju masyarakat yang arif, adil, bijaksana, kreatif dan
inovatif," katanya.
Pada lokasi yang sama, Nuniek Nugrohodipuro, seorang angkasawati tertua menceritakan pengalaman saat mengikuti seleksi
pegawai RRI tahun 1985. Menurut Nunik, saat itu yang mendaftar sekitar 900 orang. "Minder tidak ada pengalaman, hanya dulu sering nge-mc saja,"
jelasnya. Kini diusianya yang ke 55, Ia merasakan kebahagiaan menjadi penyiar di RRI Pro 1 Yogyakarta.
Ia mengatakan selama 26 tahun berkutat dengan siaran, wawancara dengan orang-orang penting serta aktivitas lain yang menurutnya
tidak dialami setiap orang. "Saya senang bisa membahagiakan orang lain melalui media radio ini," katanya. Ia berharap lewat peringatan ulang tahun ini, RRI tetap bisa menjadi panutan bagi para penikmatnya.
Kirim Komentar