Sosial Ekonomi

Dari Kamar Hasilkan Jutaan Rupiah

Oleh : Budi W / Senin, 00 0000 00:00
Dari Kamar Hasilkan Jutaan Rupiah

Bantul - Nur Azizah Syahan Syah (21) begitulah nama gadis hitam manis mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga dikenal teman-temannya. Ia merupakan salah satu gadis yang aktif berhubungan langsung dengan internet guna berjualan produk tas, dompet, jam tangan serta pernak-pernik wanita lain. Bisnis yang awalnya berasal dari hobi internetan dikamar kosan itu kini sudah mulai menampakkan hasil oleh karena kerja kerasnya selama hampir 2 tahun.

"Awalnya saya jadi reseller tas dari tahun 2009, saat itu teman-teman nitip dibelikan tas, karena pesanan semakin bertambah dari waktu ke waktu, akhirnya saya mulai nabung untuk modal kulakan," jelasnya. Ia pun kemudian mulai mencari suplier sendiri setelah uang sakunya terkumpul banyak. Ia mengaku pernah tak bersemangat dan lagi-lagi harus rehat selama satu tahun.

Setelah berkenalan dengan seorang pria yang kini menjadi pacarnya awal 2010 lalu, ia mulai bersemangat bisnis online shop lagi. "Aku sama pacar punya hobi yang sama, visi dan misi itu kita satukan dan akhirnya kita kerja bareng sampe sekarang," tukasnya.

 Sampai detik ini, ia telah memiliki gudang penyimpanan yang terintegrasi dengan rumahnya didaerah Jl. Bogenvil, Jeruk Legi Banguntapan, Bantul. Bertumpuk-tumpuk tas kini telah ada digudang tersebut.

"Sampai saat ini perputaran tas perbulan bisa memenuhi kuota hingga 100 biji per bulan, harga yang aku jual juga murah, mulai dari Rp 65,000 - Rp 500,000, kalau produk lainnya seperti dompet serta jam rata-rata 20 biji," terangnya.

Melalui web centralfemalestore.com Eza mulai menjual tas brandednya ke pelanggan yang ada diluar sana. Adanya internet membuat Eza tidak perlu promosi terlalu masiv karena web itu sendiri sebenarnya merupakan media promosi paling handal. "Sosial media juga sangat berperan penting dalam promosi, Facebook dan Twitter tidak boleh ketinggalan, pengaruh mereka besar sekali pada barang yang dijual secara online," ungkap Eza pada Tim Gudegnet kemarin malam (18/02).

Untuk menciptakan kepercayaan kepada customer, ia membebaskan pelanggan untuk mentrack barang yang telah atau sedang dikirim. "Nomor resinya dari ekspedisi kita kasih agar pelanggan bisa mengetahui posisi barangnya sampai mana sekarang, layanan BBM dan telpon juga kami sediakan agar respon terhadap komplain segera mendapatkan tanggapan dari kami," jelasnya.

Melalui bisnis kamar inilah Eza tidak meminta uang saku lagi ke orang tuanya. Omset bulanan kini telah mencapai Rp 5 juta - Rp 10 juta. ia mulai menyicil untuk membeli toko yang rencananya akan dia launching pertengahan tahun 2013. Saat ditanya mengenai anak muda yang gemar internet dan anti sosial, ia mengaku tak setuju, melalui bisnis online shop ini ia malah memiliki banyak teman.

 


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    JIZ 89,5 FM

    JIZ 89,5 FM

    Jiz 89,5 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini