Sebanyak 500 aparat kepolisian Polresta Yogyakarta terlibat dalam pengamanan demo Hari Buruh Internasional (May Day) di Yogyakarta hari ini (01/05). Aksi para buruh yang tergabung dalam Komite Aksi May Day ini berangkat dari Lapangan Parkir Abu Bakar Ali menuju Malioboro - Kantor DPRD DIY - Titik Nol dan berakhir di Polresta Yogyakarta.
"Kami mempersiapkan 500 personil gabungan dari Polresta Yogyakarta dan Polda DIY untuk membantu kelancaran adanya aksi Hari Buruh Internasional ini," jelas Ani N Kapolsek Danurejan saat ditemui Tim Gudegnet di Lapangan Parkir abu Bakar Ali.
Koordinator aksi May Day, kirnandi, dari Aliansi Buruh Yogyakarta (ABY) mengatakan bahwa pihaknya menuntut beberapa poin yang harus disyahkan oleh pemerintah, diantaranya adalah penghapusan sistem kerja kontrak, melawan politik upah murah, melawan pemberangusan serikat dan kriminalisasi aktivitas serikat buruh, menuntut jaminan kesehatan, memperjuangkan kesejahteraan jurnalis dan beberapa tuntutan lain.
"Tujuan kami menggelar aksi ini adalah agar tidak terbelenggu dari penindasan para pemilik modal yang semakin intensif, selain itu, posisi pemerintah juga tidak pernah berpihak kepada buruh. Jutaan buruh dipaksa bekerja dalam sistem perbudakan modern yang biasa dikenal dengn out sourcing," jelasnya.
Dalam aksi tersebut sempat terjadi ketegangan antara Kirnandi selaku sekjen ABY dengan Kapolresta Yogyakarta, Kombes Mustakim di kawasan Abu Bakar Ali. Pendemo ingin melakukan aksi di Polresta Yogakarta karena ada buruh yang ditahan disana. "Kasus sudah P21 kenapa harus demo ke Polresta?," jelas Mustakim.
Pihak pendemo pun berdalih ingin meminta penjelasan dari pihak Polresta karena pengusaha yang menjebloskan salah seorang buruh tersebut sudah dilaporkan ke pihak berwajib namun belum mendapatkan penanganan. "Kami meminta keadilan, pengusaha yang menjebloskan kawan kami itu melakukan penggelapan," tukas Kirnandi.
Sosial Ekonomi
1000 Buruh Gruduk Polresta Jogja

Kirim Komentar