Bisnis promosi berupa percetakan dan digital printing mulai menangguk hasil. Tak ayal layanan jasa tersebut memiliki order dalam jumlah banyak terutama dari calon anggota legislatif. Secara umum, bisnis digital printing naik aktivitasnya hingga 40%. Demikian informasi tersebut disampaikan Setiabudi, seorang pengusaha yang bermukim di kawasan Babarsari, Sleman, Yogyakarta.
Namun, jangan senang dahulu, jika Anda merupakan salah satu orang yang terjun dibisnis serupa, ada tips yang harus Anda cermati sebelum menerima orderan. Anda wajib berhati-hati, bukan berprasangka buruk, namun bisnis Anda sangat dipertaruhkan agar tidak menemui hambatan yang signifikan.
Budi menyarankan kepada pengusaha untuk memperhatikan prosesnya. Pertama-tama mereka harus mencermati pembayaran dimuka. Khusus untuk caleg, diperusahaannya menerapkan DP sebesar 70%. Proses pengerjaan juga jangan 100% Anda kerjakan, uang muka yang dibayarkan tadilah yang harus Anda selesaikan dahulu.
"Jika pengerjaan barang-barang printing sudah dikerjakan sebanyak 70%, maka pengusaha wajib telepon ke pemesan, pekerjaan yang 30% mau diselesaikan atau tidak, jika iya, maka Anda harus meminta transfer uang pelunasan, jika telah transfer, maka barulah mengerjakan sisa barang cetakan tadi," jelasnya.
Ia pun menceritakan kejadian pahit yang pernah dialami saudaranya. Saat pemilu 2009 silam, familinya itu pernah terkena tipu salah seorang caleg yang memesan barang printing. Pemesanan kala itu sebesar 10 juta dan langsung dikerjakan seluruhnya. "Namun, oknum tadi baru membayar 1 juta, setelah dihubungi tidak mau melunasi, malah menghilang,"tambahnya.
Sejauh ini, pemesanan printing diperusahaannya menerima pekerjaan secara offline (datang langsung ke outlet) maupun online. Pemesanan via website sebagian besar berasal dari luar pulau. Hal ini disebabkan, harga barang cetakan di Yogyakarta lebih murah. Setali tiga uang dengan offline, pemesanan secara online dirasa Budi lebih aman karena klien harus membayar lunas. "Luar pulau lebih aman karena kami tidak menerapkan sistem DP," lanjutnya.
Ia berpesan pada seluruh pengusaha printing agar lebih cermat menerima orderan. Selama Maret 2014, kantornya telah kebanjiran pesanan. Pada minggu kedua ini omsetnya naik 15%. Rentang kampanye masih cukup panjang sehingga untuk mendapatkan keuntungan masih sangat terbuka lebar.
Tips Hari Ini
Tips Agar Bisnis Percetakan & Printing Tidak Rugi Gara-gara Caleg

Kirim Komentar