Ternyata orang tua berperan dalam keputusan pemilih muda pada Pemilu 2014 nanti. Hal ini karena mereka yang rata-rata berusia 17 tahun itu memang enggan mencari profil calon anggota legislatif.
Menurut Diah Puspita Sari dan Arief Noor A, pelajar SMA 1 Depok Sleman ini mereka berdua masih mengandalkan informasi yang didapat orang tua masing-masing saat menerima undangan sosialisasi partai politik. Diah tinggal di Kecamatan Ngaglik. Sedangkan Arief di Kecamatan Berbah. Mereka mengatakan ada beberapa partai politik yang sudah memperkenalkan "calonnya."
"Sejauh ini kami masih mendapat informasi dari orang tua," kata Diah. "Mereka bercerita baik buruknya calon bedasarkan visi dan misi yang ada di lapangan."
Noor pun demikian. Bedanya, ia juga secara aktif mencari informasi tentang latar belakang calon anggota legislatif melalui internet serta media sosial seperti Facebook.
"Namun, tidak hanya itu," katanya. "Sekolah kami (SMA 1 Depok - red) juga mendapat jatah sosialisasi waktu ada acara di Fisipol UGM belum lama ini."
Pada kesempatan berbeda, Farid Bambang Siswantoro, divisi sosialisasi KPU DIY mengatakan sosialisasi untuk siswa SMA memang masih kurang. "Kejadian seperti ini harusnya dapat ditekan," katanya. "Relawan demokrasi banyak menawarkan sosialisasi di SMA namun banyak yang ditolak."
Menurut Farid, penolakan tersebut karena banyak sekolah yang sibuk mempersiapkan ujian nasional. "Dan takut ditunggangi oleh kepentingan politik," katanya.
Editor : Albertus Indratno
Kirim Komentar