Paska Ujian Nasional, Ingin Kemana?

Paska Ujian Nasional yang berlangsung 14 - 16 April membuat tugas utama siswa SMA dan SMK usai. Tantangan selanjutnya adalah menunggu kelulusan. Jika telah lulus, mau kemana kah mereka? Pertanyaan ini selalu menggelayut ke masing-masing siswa, Ingin melanjutkan studi atau malah bekerja.

Bagi alumnus SMK, Ahmad Yusron, bangku kuliah menjadi sebuah cita-citanya. Ia tidak ingin hanya mengenyam pendidikan sekolah menengah namun harus masuk ke universitas. "Dulu tidak ada kepikiran masuk SMK, wong dulu orang tua inginnya saya di SMA, namun setelah saya jalani, ternyata saya menikmatinya," jelas mahasiswa yang kini kuliah di Ilmu Matematika di UIN SUKA itu.

Baginya, setiap ada niat, kuliah dimanapun bisa. "Kuliah yang gratis saja ada kok, yang penting passion-nya ada, jalan pasti juga ada," tukasnya memberi semangat.

Pandangan serupa juga dilontarkan seorang pendidik, Drs. Gigih Kuncoro. Dalam memberikan motivasi pada siswa-siswanya, pengajar yang sehari-hari juga menjadi wakil kepala sekolah di SMA 6 Yogyakarta inipun terus memberikan bimbingan psikologis terhadap murid-muridnya.

"kalau di SMA memang beda ya dengan SMK, kebanyakan secara sadar siswa kami langsung melanjutkan ke kampus agar kemampuan meningkat," tuturnya.

Menurut keterangan Gigih, hampir 100% siswa disekolahnya menajutkan ke jenjang perguruan tinggi baik itu negeri maupun swasta. Disesuaikan dengan bakat serta kemampuan masing-masing siswa, tambahnya. Agar tidak putus sekolah, Gigih mengakui faktor lingkungan juga sangat mendukung.

"Jika masyarakat sekitar ditempat siswa yang tidak mampu itu saling gotong royong, sangat memungkinkan anak-anak putus SMA bisa melanjutkan kuliah, contohnya didaerah saya di Kretek Bantul yang memang saat ini baru mampu membantu warga yang anak-anaknya sekolah dari tingkat SD hingga SMA/SMK," jelasnya.

Jika program seperti ini secara sadar dipupuk oleh masing-masing warga, bukan tidak mungkin semua anak lulusan SMA/SMK bisa masuk ke perguruan tinggi. 

Bagi Yusron maupun Gigih, pendidikan tingkat tinggi sangat berpengaruh pada kesuksesan seseorang. "Kuliah bisa disambi kerja, yang jelas titel itu sangat penting, apalagi memiliki skill yang otentik, sukses sudah didepan mata," terang Yusron dengan semangat.