Intrusi air laut akibat tambak udang sangat berbahaya akan kesuburan tanah dan kerusakan tanaman diladang pertanian pesisir pantai. Demikian informasi tersebut disampaikan Halik Sandera, Ketua WALHI DIY saat ditemui Tim Gudegnet. Air yang masuk melalui pipa dan berkumpul ditambak udang kemungkinan besar dapat bocor dan kincir air yang ada dilokasi tambak, lambat laun akan membahayakan lahan pertanian dan tanaman warga karena uap air terbang terkena hembusan angin dan mengenai tanaman.
"Proses seperti itulah yang sebenarnya dapat mebahayakan kondisi pertanian warga sekitar," jelasnya.
Sepanjang pengamatan, Walhi telah mempelajari secara detil, kawasan gumuk pasir ilegal jika dijadikan tambak udang. Karena, peraturan tata ruang Gumuk Pasir di Pemkab Bantul berfungsi sebagai kawasan lindung, untuk pertanian lahan pasir serta untuk irigasi, terangnya.
Jika peraturan itu dilanggar, hendaknya pemerintah setempat dapat berlaku tegas dan wajib melakukan tindakan hukum agar para pengusaha tambak jera. "Jadi semua tambak yang tak berijin itu ilegal, tidak ada peraturan dalam tata ruang yang disebutkan untuk pengembangan tambak udang," tukasnya.
Pihaknya sendiri belum dapat mengambil tindakan mengingat masih menunggu koordinasi antara masyarakat yang menolak dan yang pro tambak udang. Menurutnya, gesekan secara horizontal kental terjadi diranah ini. Jika telah tercapai kesepakatan, pihaknya mengaku siap melakukan advokasi terutama pada kelompok masyarakat yang setuju untuk menutup tambak udang.
"Konflik antar masyarakat yang mampu meredam ya mereka sendiri, dibantu ketegasan pemerintah kabupaten dan bantuan dari kepolisian agar peristiwa ini segera selesai," ucapnya.
Sebagai sebuah lembaga yang pernah turun melalukan aktivitas pengijauan dikawasan gumuk pasir, Walhi sadar akan perlunya untuk menghijaukan kembali lahan tutup hijauan yang kini telah rusak akibat pembuatan tambak udang yang merajalela. Pihaknya pun menghimbau pada Pemkab Bantul untuk segera turun tangan dan mengentikan aktivitas tambak ilegal tersebut.
Kirim Komentar