Belakangan, kita dihebohkan oleh pemblokiran beberapa situs radikal oleh Kemenkominfo. Oleh kementerian, situs-situs tersebut ditengarai memicu keresahan masyarakat. Persisnya seperti apa, anda boleh menengoknya di pemberitaan yang ada.
Di luar polemik ini, saya menawarkan cara lain yang lebih mudah oleh setiap dari kita. Dengan NLP (Neuro-Linguistic Programming) yang saya pelajari sebagai Licensed Practitioner of NLP, sejatinya pikiran kita memiliki filter yang ampuh untuk memblokir apa pun yang tidak kita inginkan terjadi. Nama tekniknya meta model. Dengan teknik ini, saat menjumpai tulisan-tulisan apa pun, termasuk yang disebut mengarah ke radikalisme, dan dalam hal ini saya contohkan dengan tema “perjuangan”, sebelum putuskan untuk menerima idenya, kita bisa dengan mudah menguji dengan langkah:
Simpe Deletion
Pertanyakan, “Siapa yang menulis?” Jika identitas penulis tidak jelas (nama, profesi, kapabilitas, dll) maka kita boleh berhenti membacanya. Kita juga bisa mempertanyakan, “Apa yang dimaksud dengan ‘perjuangan’?” Jika pengertian tentang “perjuangan” itu tidak jelas maka kita boleh mengabaikan tulisan tersebut.
Unspecified Verb
Saat membaca artikel tentang “perjuangan”, kita pertanyakan bagaimana persisnya ide tulisan tersebut dilakukan sehingga layak disebut “perjuangan”? Jika tidak ada paparan detail yang menjawab pertanyaan kita maka baik juga artikel tersebut kita abaikan.
Nominalisasi
Saat menemukan terminologi “perjuangan” dalam sebuah artikel, kita pertanyakan apa yang dimaksud dengan perjuangan dalam hal ini? Apakah sama dengan pengertian perjuangan yang ada di benak kita? Jika ternyata beda, apalagi bertentangan, kita bisa tinggalkan segera.
Presupposition
Di dunia jurnalisme ada prinsip check and recheck, cek dan cek lagi dan cek lagi. Berlaku saat kita membaca artikel. Ajukan pertanyaan, bagaimana kita tahu dan memastikan kebenaran logika, tujuan, sumber informasi, dll suatu artikel sehingga isi yang ditawarkan memang sungguh-sungguh tentang “perjuangan”? Jika referensi artikel tidak bisa dirujuk, alamat redaksi/penulis tidak dapat dilacak, dan sumber informasi kabur, kita pun bisa lekas kabur dari artikel tersebut.
Lost Performative
“Perjuangan” adalah istilah umum yang bisa dipakai oleh siapa pun. Beda pemakai beda makna, tujuan, dan ukurannya. Maka, saat menemukan artikel “perjuangan”, misalnya, kita pantas ajukan pertanyaan menurut siapa istilah tersebut dikemukakan? Pertanyakan juga demi kepentingan apa terminologi “perjuangan” dipilih? Jika istilah “perjuangan” yang ada di artikel tersebut tidak sesuai dengan nilai yang kita anut maka kita pun bisa segera cabut.
Mudah, kan, cara memblokir radikalisme yang mampir lewat artikel-artikel yang berisi istilah apa pun yang tidak sesuai dengan prinsip hidup kita. Selalu berpegang pada prinsip dan pertanyakan apa pun yang menguji prinsip kita. Selaraskan semata demi kebaikan...
Salam pikiran jernih,
CoachWriter @AAKuntoA
www.solusiide.com | aakuntoa@solusiide.com
Kirim Komentar