Menteri Pariwisata, Arief Yahya
Rendahnya minat dan atau kunjungan wisatawan mancanegara ke Borobudur membuat pemerintah melaksanakan upaya promotif dengan memberikan dukungan promosi wisata melalui Kemenpar sebesar 10 miliar rupiah. Model promosi seperti ini akan dibentuk oleh sejumlah kementrian yang nantinya terintegrasi menjadi Heritage Management Sistem yang anggotanya meliputi Dikbud, Kemenpar, Kemenhub, PU, Agraria, dan Tata Ruang.
Demikian informasi tersebut disampaikan oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya pada rekan media seusai menyelengarakan seminar Pengelolaan Berkelanjutan Pariwisata Budaya di Ball Room Royal Ambarrukmo siang ini.
"Tingkat kunjungan yang rendah di Borobudur membuat devisa hanya sekitar 3 triliun," terangnya.
Oleh sebab itu, pihaknya berencana menggiatkan tingkat kunjungan pariwisata baik internasional maupun lokal agar tingkat kunjungan ke candi tersebut menyamai Angkor Wat yang memiliki tingkat kedatangan wisman sebanyak 2 juta orang per tahun.
Namun disadari, jumlah sebnayak itu tidak akan bisa ditampung di Borobudur saja. Strateginya yakni melibatkan sejumlah lokasi dikawasan Jogja, Solo dan Semarang. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan, lahirnya sistem manajemen yang baik, pengelolaan yang optimal dan lebih terencana.
"Kegiatan ini nantinya akan kami gunakan sebagai pilot project, kalau memang lokasi lain ada yang melebihi tingkat kunjungan dari borobudur sebanyak 10 persen, kemungkinan akan kita garap juga, karena memang disadari belum ada tempat wisata yang saat ini selevel Borobudur", tutupnya ramah.
Kirim Komentar