Raut gembira dipancarkan oleh Hasan Basri (17) lulusan Madrasah Aliyah anak tukang es campur itu akhirnya dapat meraih mimpi kuliah di jurusan Sastra Arab Universitas Gadjah Mada. Begitu mendapat informasi bahwa bungsu dua bersaudara ini diterima di UGM, orang tuanya, Sariyah mengaku bersyukur dan bangga.
Saat ditemui Tim Gudegnet dirumahnya kemarin sore dikawasan Samirono, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Sariyah sedang menyelesaikan pekerjaannya membuat es campur. “Sebagai orang tua, saya ikut senang keinginannya tercapai,” terang Sariyah.
Dirinya dan suami yang sampai saat ini membantu kehidupan keluarga dengan berjualan es dan menjadi tukang parkir, tidak menyurutkan niat anaknya yang ingin kuliah di UGM. Meski dengan penghasilan yang terbatas yakni berpenghasilan bersing Rp 15.000, dan penghasilan bersih suaminya Rp 30.000, keduanya tetap berusaha keras agar anak - anaknya tidak seperti keadaan orang tuanya saat ini.
Meski hanya berjualan es campur dan hanya mengandalkan penghasilan suaminya dengan parkir, Sariyah mengaku bersyukur bisa menguliahkan anaknya hinga sarjana. Kakak Hasan yang bernama Rusli Hasim kini telah lulus dan menjadi sarjana. Ia menekankan pada anak - anaknya untuk hidup sederhana.
“Setiap hari saya kasih Rp 5 ribu untuk ke sekolah, kakaknya pernah protes kok uang sakunya sama dengan adiknya. Saya bilang, semua harus disyukuri, untung masih ada uang,” katanya.
Jika ditilik dari prestasi disekolah, Hasan selalu menduduki rangking 5 besar disekolahnya yakni di MAN 1 Yogya. Meski kemampuan bahasa Arabnya masih kalah dengan teman - temannya yang lulusan pondok pesantren, namun kini mimpinya sedikit demi sedikit mulai terkuak. "Saya pengin jadi dosen sehingga saya memilih jurusan ini untuk meraih cita - cita saya," tutupnya ramah.
Kirim Komentar