Tarif ojek dikawasan Sleman Yogyakarta tidak mengalami kenaikan. Demikian informasi tersebut disampaikan oleh salah seorang tukang ojek yang Tim Gudegnet temui di kawasan Bunderan UGM. Namun demikian, jelang hadirnya Hari Raya Idul Fitri, jumlah penumpang ojek di sekitar tempatnya naik sekitar 40%.
"Jelang lebaran seperti ini, tidak tentu sih namun saya bisa membawa sekitar 15 orang dari beroprasi sejak jam 8 pagi sampai jam 5 sore," tukas sosok berumur 50 tahunan yang enggan disebutkan identitasnya itu.
Memang tidak seperti biasanya, ia hanya membawa 5 orang per hari jika tidak semasa jelang lebaran seperti ini. Ia pun tidak pernah mematok harga secara pasti mengingat persaingan cukup kuat baik antar sesama tukang ojek maupun dengan bus angkutan umum.
"Kalau masih sebatas dekat dalam ring road biasanya sekitar Rp 15 ribu, kalau diluar ring road bisa sampai Rp 25 ribu, kadang ada juga yang tidak punya uang, ya harganya sekenanya, kasian mas," katanya.
Sementara itu, Organisasi Angkutan Darat (Organda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah menaikkan tarif angkutan lebaran bus antar kota antar provinsi (AKAP) sebesar 25%. kenaikan tarif resmi diberlakukan sejak H-15 hingga H+7 Lebaran.
"Namun ada yang tidak mengalami kenaikan tarif, yakni angkutan dalam propinsi seperti bus, Trans Jogja, taksi dan semua angkutan dalam kota tidak akan mengalami kenaikan," tutup Ketua Organda DIY Agus Andrianto.
Kirim Komentar