Kesehatan

Ini Alasan Terbaik Perabaan Tidak Diajurkan Saat Anak Demam

Oleh : Albertus Indratno / Jumat, 06 November 2015 12:21

 

Pertanyaan

Selamat sore dokter Wikan, 

Saya senang sekali setiap Jumat membaca konsultasi dari dokter wikan. Semoga teman-teman gudeg.net semangat buat terus berikirim kabar ke dokter Wikan ya? 

Sebelumnya salam kenal ya dokter. Nama saya Ariana. Anak saya laki-laki. Usianya baru 4 tahun. Masih lucu-lucunya. Masih nggemesin. 

Saat ini anak saya sehat dokter. Puji Tuhan. Saya ingin bertanya tentang prosedur pemberian obat penurun panas dokter. Selama ini kalau anak saya panas dan suhu tubuhnya meningkat, langsung saya belikan obat di apotek terdekat. Ini pakai insting saja dok. Telapak tangan saya tempelkan di dahi.

Namun, akhir-akhir saya sering mendengar sebaiknya saya beli termometer untuk mengetahui suhunya secara persis. Lalu, baru beli obat. 

Menurut dokter bagaimana prosedur yang semestinya? 

Matur nuwun

 

 

Ariana, tinggal di Jambusari 

Jawaban

Yth. Ibu Ariana di Jambusari.

Terima kasih atas kiriman e-mailnya. Juga atas perhatiannya secara penuh, terhadap rubrik konsultasi kesehatan ini.

Menurut saya, sebaiknya kita semua membiasakan menggunakan istilah demam menggambarakan keadaan suhu tubuh seseorang yang meningkat dan tidak lagi menggunakan istilah panas. Saya mengusulkan, agar istilah panas digunakan untuk benda, misalnya minuman, bakso, soto atau makanan dan benda lainnya. Dengan demikian, Ibu Ariana dan kita semua dapat memfokuskan kondisi anak, secara berbeda dengan keadaan benda.

Seseorang akan disebut demam, apabila suhu tubuhnya meningkat di atas normal. Suhu tubuh anak dan kita semua, berada dalam kisaran normal apabila suhunya 36-37,5 derajad Celcius. Dengan demikian, suhu anak Ibu Ariana baru dapat dikatakan demam, apabila sudah melebihi 37,5. Peningkatan suhu tubuh ini sebaiknya diukur menggunakan termometer, bukan lagi dengan meraba dahi atau leher anak menggunakan telapak tangan ibu. Perabaan seperti ini, sangat mungkin mengalami bias dan lebih subyektif, karena tangan kita yang basah setelah mencuci tangan saja, akan cenderung mengaggap anak dalam suhu normal menjadi terkesan demam.

Pengukuran dengan termometer, akan memberikan data yang obyektif dan lebih dapat dipercaya atau valid, baik untuk menentukan derajad demam, maupun melakukan evaluasi dengan pengukuran secara periodik atau berulang. Peningkatan suhu tubuh anak dapat disebabkan oleh banyak hal, baik yang bersifat baik atau fisiologis, maupun yang bersifat buruk atau patologis. Pengukuran secara berulang, paling tidak 3x/hari akan didapatkan data pola demam anak.

Saya selalu menganjurkan ibu yang memiliki anak dengan demam, untuk mencatat suhunya 3x/hari dan membawa catatannya saat menemui dokter. Dengan melihat pola demam yang terjadi pada anak, dokter akan lebih mudah mengambil keputusan dalam penanganan anak demam secara lebih bijak. Dengan hanya meraba menggunakan telapak tangan kita, kita tidak akan dapat membuat diskripsi kondisi anak secara obyektif.

Pada umumnya, anak baru memerlukan obat turun demam, apabila suhunya melebihi 38. Pada beberapa anak, suhu di atas 37,5 sudah lebih berbahaya dibandingkan anak lain, terutama pada anak yang memiliki riwayat kejang saat demam. Pada anak tersebut, obat turun demam sudah dapat diberikan pada saat suhu melebihi 37,5 yang diberikan bersamaan dengan obat anti kejang sekaligus.

Apabila putera Ibu Ariana belum pernah mengalami kejang saat demam, pengukuran suhu tubuh 3x/hari, tetap perlu dilakukan. Berikan obat turun demam hanya bial suhu tubuh putera ibu melampaui 38. Obat turun demam yang dianjurkan adalah parasetamol. Ini merupakan obat bebas yang dapat dibeli ibu di apotek, tanpa harus menggunakan resep dokter. Selain pemberian obat turun demam, pada saat anak demam memerlukan pemberian tambahan cairan dan kalori, yang diberikan melalui makanan dan minuman yang bergizi. Pemantauan demam dan pemberian parasetamol di rumah dalam rentang 3 hari yang tidak menunjukkan perbaikan, sebaiknya putera ibu segera dibawa ke dokter. Jangan lupa, bawa catatan pemantauan suhu, agar dokter lebih mudah bertindak dan menentukan kondisi anak ibu sebagai fisiologis atau patologis..

Demikian penjelasan ini, semoga bermanfaat. Saya berharap putera Ibu Ariana tetap sehat, tetapi mohon jangan lupa melakukan pemantauan suhu tubuh, apabila suatu saat dia mengalami demam. Terima kasih.

Salam sehat,

 


DR. Dr. Fx. Wikan Indrarto, SpA
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta

 


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini