Unik memang, bahan alami seperti ini memang dapat menjadi jawaban mengapa plastik biodegradable terus diperkenalkan ke masyarakat karena teknologi semacam ini suatu ketika dapat menjadi solusi dalam menghadapi permasalan lingkungan.
Sekelompok mahasiswa UGM yakni Bayu Prakoso, Andika Cahya Widyananda, Annisa Fakhriyah Rofi, Dyah Ayu Permatasari Tedjo Pradipto, dan Adiyat adalah mahasiswa Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik yang melakukan penelitian bioplastik biji durian.
Secara umum, biji durian itu dipilih karena memiliki kandungan pati yang cukup tinggi. Sementara, dalam hal ini pati berfungsi sebagai pengisi (filler) pada campuran agar kerapatan bioplastik menjadi tinggi sehingga meningkatkan kuat tarik plastik.
Bioplastik biji durian yang telah melalui uji biodegradasi hasilnya menunjukkan bahwa sampel dapat terdegradasi dengan ditandai penambahan berat pada sampel. Penambahan berat ini menunjukkan bahwa air sudah masuk ke dalam sampel dan seiring berjalannya waktu, air tersebut akan mendegradasi kandungan pati di dalam bioplastik.
Annisa menambahkan bahwa dari hasil penelitian tersebut terdapat indikasi dapat terurai dan kekuatan tarik plastik sudah masuk rentang standar plastik pada umumnya. Disamping itu, plastik ini juga tahan terhadap suhu yang panas.
“Kedepan masih diperlukan penelitian lebih lanjut dan harapannya nantinya bisa diproduksi massal sehingga bermanfaat bagi masyarakat luas dalam upaya menangani masalah sampah plastik,” pungkasnya.
semoga bisa diproduksi secara masal. jadi mengurangi plastik yg susah di urai.
Kirim Komentar