Memang kasus bunuh diri, sangat mengkhawatirkan. Betapa mirisnya mengetahui permasalahan hidup berujung kematian yang tragis terjadi pada remaja. Tim Gudegnet merangkum sejumlah latar belakang apa yang menyebabkan seseorang bunuh diri. Dengan adanya pengetahuan ini, kami harapkan dapat berguna untuk Anda dan terhindar dari peristiwa mencekam itu.
#1 Bunuh Diri karena Alasan Filosofis
Seseorang bisa mengakhiri hidupnya karena pemahamannya tentang hidup itu sendiri. Hidup dan mati menjadi tanggung-jawab pribadi, bukan kehendak Tuhan. Jadi, kapan dan bagaimana cara untuk mati dianggap sebagai kekuasaan pribadi atas tubuh dan kehidupan yang bernaung di dalamnya.
#2 Peristiwa Impulsif
Keadaan in berkaitan dengan kebiasaan seseorang mengkonsumsi alkohol dan atau narkoba. Mereka yang berada di bawah pengaruh kedua hal itu bisa saja melakukan tindakan yang tidak terencana, mendadak dan diulang keesokan harinya. Hal semacam ini dapat memicu seseorang mengkhiri hidupnya saat orang tersebut hilang kendali.
#3 Empati Dalam Kondisi Paling Bawah
Tak seorangpun yang ingin bunuh diri. Biasanya, mereka memiliki persoalan berat yang sulit dibicarakan secara terbuka. Kondisi ini menuntut kepekaan dari lingkungan sekitar. Cara paling sederhana ialah dengan menyapa dan bertanya. Jangan sampai tindakan bunuh diri dilakukan hanya karena mereka mengirimkan tanda "S.O.S." atau sedang butuh bantuan.
#4 Problem Psikologis
Seperti schizoprenia. Para penderita penyakit ini sering mendengar semacam "suara-suara" yang memerintahkan melakukan sesuatu. Bahayanya, jika suara itu seakan-akan meminta untuk bunuh diri. Untuk mengatasinya diperlukan pengobatan dan pendampingan dalam waktu relatif lama sampai "suara-suara" itu menghilang dan tak memiliki kekuatan lagi.
#5 Kondisi Pikiran Sedang Dalam Keadaan Depresi
Keadaan ini menjadi penyebab umum keputusan bunuh diri. Awalnya dari pikiran kalut karena peristiwa buruk yang tak bisa dikomunikasikan dengan baik. Lalu, muncul anggapan bahwa menghadap sang maut menjadi jalan untuk bahagia dan bebas dari persoalan hidup. Bisa juga, ini menjadi cara "heroik" untuk membuat orang lain lebih bahagia. Semisal, kasus bunuh diri pasien penderita kanker karena tak ingin terus menerus membebani anggota keluarganya.
#6 Tak Bisa Memaafkan Diri Sendiri
Setiap orang tentu memiliki harapan dan cita-cita tertentu. Namun, ada saatnya hal yang diinginkan tak terwujud. Bagi beberapa orang, kondisi ini menjadi pukulan berat dan dianggap sebagai kesalahan besar. Saking tidak bisa berdamai dengan diri sendiri, lalu memilih bunuh diri.
Semoga peristiwa bunuh diri tak terjadi lagi di kemudian hari. Semua pihak memiliki peran dan tanggung-jawab untuk mencegah kejadian ini. Sekecil apapun, senyuman, pujian yang tulus akan membuat hati orang lain lebih damai. Hal itu jauh lebih baik ketimbang cacian dan makian yang dilontarkan lewat berbagai cara, termasuk sosial media.
Kirim Komentar