Pemindahan lokasi parkir dari jalan Malioboro ke taman parkir Abu Bakar Ali menjadi perhatian publik. Sayangnya, masih ada pengunjung belum mengetahui lokasi persisnya. Maka, petugas Jogo Boro-lah yang berkewajiban memberi penjelasan. Pakaian adatnya yang berwarna biru cerah dipadu jarik serta menggunakan penutup kepala bermotif batik memang menarik perhatian.
Jogo Boro atau kependekan dari Jogo Malioboro (menjaga Malioboro) ini merupakan tenaga keamanan berstatus outsourcing di bawah kendali UPT Malioboro yang dimulai sejak 2011. Mereka bertanggung-jawab menjaga ketertiban mulai dari wilayah di sebelah selatan rel kereta api stasiun Tugu sampai di sekitar Ngejaman, di Pasar Sore.
Mereka bertugas dari pagi sampai malam dan terbagi ke dalam tiga shift. Petugas berpakaian adat mulai bekerja mulai pukul 8 pagi sampai 4 sore. Sedangkan petugas berseragam safari sampai tengah malam.
“Ini untuk menarik perhatian mereka yang mau parkir,” kata Guritno, petugas Jogo Boro asal Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sayangnya, petugas Jogo Boro berpakaian adat ini hanya seminggu. “Mulai 4 April (2016) sampai tanggal 11, mas,” kata Guritno. Saat ditanya, apakah akan diteruskan atau tidak, ia mengatakan melihat evaluasi. “Jika masih dirasa perlu maka akan diperpanjang.”
Setiap hari ada enam petugas Jogo Boro berpakaian adat. Tiga orang berjaga di pintu masuk di sebelah barat, sedangkan sisanya ada di sisi timur atau di pintu keluar.
Guritno mengatakan meskipun ia merasa sumuk (gerah) karena cuaca panas dan pakaian yang dikenakan relatif tebal, namun ia bangga. “Kan kalau pakai pakaian ini kelihatan gagah,” katanya. “Iya to mas?”
Kirim Komentar