Jogja, Indonesia. www.gudeg.net - Penggunaan ponsel secara "lebay" dalam jangka waktu lama dapat berpengaruh pada kualitas spermatozoa manusia secara in vitro pada manusia. Demikian informasi tersebut disampaikan oleh dr. Isna Qadrijati, M.Kes di Fakultas Kedokteran UGM, kemarin sore.
"Penggunaan ponsel secara berlebihan menghasilkan polusi elektromagnetik bagi kesehatan manusia," ungkapnya.
Sebuah penelitian yang dia lakukan pada relawan ejakulat pria yang dinyatakan sehat yang kemudian diberi treatment paparan radiasi ponsel secara akut dan kronik dengan tingkat paparan radiasi elektromagnet pada tubuh (SAR) 2W/kg dan 5,7 W/kg selama 1 jam dan 2 jam. Dari perlakuan ini terdapat hasil yang menerangkan bahwa semakin lama dan besar paparan radiasi gelombang elektromagnetik radiofrekuensi ponsel, maka akan semakin rendah pula kualitas dan fungsionalitas spermatozoa secara invitro dibandingkan sperma yang normal tak terkena radiasi.
"Kualitas sperma ternyata turun, yang turun itu berupa motilitas, konsentrasi dan morfologinya. Nah, fungsi sperma juga turun dari jumlah kalsium intraselulernya hingga apoptosisnya," tambah Isna.
Ia melanjutkan bahwa spermatozoa yang terkena radiasi gelombang elektromagnetik ponsel akan berpengaruh pula pada ekspresi Voltage-gated ca2+ channels (VGCC) pada sperma. Paparan radiasi ini menghambat ekspresi VGCC pada sperma dalam bentuk penutupan kanal kalsium.
"Jika VGCC ini semakin sedikit, akan berdampak pula pada jumlah kanal kalsium yang bersifat terbuka, sehingga kualitas dan fungsionalitas sperma semakin rendah," tukasnya.
Untuk mengurangi resiko kesuburan pada para lelaki, Isna mengajak masyarakat untuk tidak terlalu sering menggunakan ponsel secara berlebihan. Ia juga menghimbau agar industri ponsel juga dapat melakukan inovasi dengan membuat produk ponsel yang nilai SAR rendah.
Terimakasih atas berita menariknya, memang harus ada lembaga yang mulai melakukan pengujian lebih lanjut tentang dampak buruk radiasi elektromagnetik, biarpun penelitian dari luar sudah banyak, sekarang mulai banyak orang yang sudah merasakan dampak buruk radiasi elektromagnetik, tapi belum pada sadar bahwa itu karena radiasi, mudah2an dengan berita sejenis makin banyak yang tau.
Kirim Komentar