Sosial Ekonomi

Melihat Kecanggihan Drones Dalam Pertemuan SAR Se-Asia Pasifik di Yogyakarta

Oleh : Albertus Indratno / Senin, 25 Juli 2016 14:22
Melihat Kecanggihan Drones Dalam Pertemuan SAR Se-Asia Pasifik di Yogyakarta
Pesawat nirawak dari perusahaan SwissDrones Operating AG bertipe SDO 50 V2 dimiliki Basarnas sejak tahun 2015.


Yogyakarta, Indonesia – www.gudeg.net Kegiatan badan Search and Rescue (SAR) se-Asia Pasifik, INSARAG yang diselenggarakan sejak 25 – 29 Juli 2019 di Yogyakarta memberi pengetahuan baru tentang kebencanaan. Salah satunya informasi penggunaan drones canggih buatan Swiss.

Pesawat tanpa awak berwarna oranye itu dipajang di ruang pameran di hotel Inna Garuda, Malioboro, Yogyakarta. Sandi Jaelani A. Md, bagian sarana dan prasarana Badan SAR Nasional mengatakan pesawat itu  termasuk piranti terbaru. “Belinya tahun lalu (2015),” kata Sandi saat ditemui gudeg.net.

Menurutnya, pesawat ini sangat membantu tim Basarnas. “Terutama di medan-medan yang memiliki tingkat kesulitan tinggi seperti di pegunungan,” katanya. Jika sebelumnya, Basarnas harus mengirimkan beberapa anggotanya untuk melakukan pemetaan, sekarang bisa lebih cepat dengan menggunakan pesawat nirawak ini.

Ia mencontohkan penggunaannya saat tim SAR mencari turis asal Swiss, Lionel Du Creaux (26) yang dikabarkan hilang di puncak gunung Semeru, kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Menurut spesifikasi yang diterima gudeg.net, pesawat ini memiliki diameter baling-baling 2 x 2.82 meter. Bahan bakar diesel / JET A1. Rata-rata konsumsi bahan bakar 15 liter per jam. Dimensi pesawat 2,32 meter x 0.7 meter x 0.92 meter.

Berat kosong pesawat ini 40 kilogram. Beban yang mampu diangkut sebanyak 45 kilogram. Sedangkan kapasitas tangki total jenderalnya sebanyak 61 liter, terdiri atas 13 liter (tangki utama),  2 tangki cadangan masing-masing berkapasitas 4 liter. Dua tangki lainnya dengan kapasitas tiap tangki sebesar 7 liter. Lalu dua tangki cadangan yang lainnya dengan kekuatan tampung masing-masing 13 liter.

Pesawat berkecepatan 20 meter per detik atau sekitar 72 km per jam ini bisa terbang selama 50 menit menggunakan bahan bakar dari tangki utama. “Namun itu juga lihat situasi,” kata Sandi. “Kalau hujan atau mendung tidak berani terbang lama-lama karena pesawat ini tidak waterproof (tahan air).”

Sampai saat ini hanya enam orang dari tim Basarnas yang memiliki wewenang mengoperasikan pesawat buatan perusahaan SwissDrones Operating AG ini. “Mereka dari BSG (Basarnas Special Group),” katanya. “Seperti pasukan elitnya Basarnas.” Bahkan, mereka mendapat pelatihan langsung di negara penghasil keju itu.

Saat ditanya harga pesawat bertipe SDO 50 V2 ini, Sandi menolak menjawab. “Saya hanya menjelaskan,” katanya.

Tim gudeg.net juga mendapat informasi serupa ketika mencari di laman resmi swissdrones.com: For price information please contact us directly by mail or phone with some datas from you and/or your company.

Editor : Albertus Indratno


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    JIZ 89,5 FM

    JIZ 89,5 FM

    Jiz 89,5 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini