Jogja, www.gudeg.net - Semenjak 3 hari terakhir pasokan premium di kawasan kota Jogja berangsur mulai tak terlihat antriannya. Seperti di SPBU Sagan, SPBU Babarsari, SPBU Laksda Adi Sucipto dan SPBU Gedong Kuning semakin memadat dan berpindah ke Pertamax dan Pertalite. Antrian ini kemudian berdampak pada dua jenis BBM tersebut yang memang seperti yang diinformasikan sebelumnya, bahwa Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam waktu dekat akan merealisasikan penghapusan bahan bakar minyak.
"Kalau informasi terakhir yang kami dapat, memang premium tinggal nunggu habisnya stok saja, jadi sepertinya sudah tidak dipasok lagi oleh Pertamina," jelas Suhardi salah seorang karyawan SPBU dikawasan Gedong Kuning sore ini.
Semenjak 3 hari itu pula penampakan premium dalam botol eceran dipinggir jalan mulai menghilang dan berganti menjadi pertalite yang berwarna biru. Mungkin, bisa jadi Anda yang mengisi premium merupakan isian premium terakhir disepeda motor Anda.
Namun jangan ragu, dengan upaya pemerintah memindah BBM subsidi ke BBM non subsidi pun memiliki keuntungan. Dalam kualitas terhadap mesin, penggunaan premium dalam mesin berkompresi tinggi akan menyebabkan knocking sehingga menyebabkan tenaga mesin berkurang dan berakibat pada pemborosan BBM. Dalam beberapa literatur disebutkan bahwa dengan menggunakan pertalite dan pertamax, mesin berkompresi tinggi akan memiliki performa yang baik. Sehingga, dapat bekerja lebih optimal pada gerakan piston. Hasilnya, tenaga mesin akan lebih maksimal.
Ditemui dilokasi yang sama, Yanto salah satu pelanggan SPBU mengatakan bahwa sebagai orang kecil ia cuma bisa pasrah. "Kalau maunya pemerintah seperti itu ya mau gimana lagi, cuma saya ingin jangan ada kenaikan harga lagi," katanya mantap.
Penghapusan jenis premium memang hingga saat ini masih menjadi perdebatan. Ada yang bilang sebaiknya orang kaya yang tak boleh mengisi mobilnya dengan premium. Masyarakat kecil pun turut menjerit dengan adanya keputusan ini dikemudian hari.
Kirim Komentar