Yogyakarta, www.gudeg.net - Komunitas GUSDURian Jogja dan forum pengasuh pesantren muda Jawa Timur mengadakan kegiatan dialog lintas Iman dengan mengusung tema Bersama dalam keberagaman untuk membangun bangsa. Demikian informasi tersebut disampaikan oleh KH. Zahrul Azhar Asad yang merupakan Pengasuh PP. Darul Ulum Jombang, Koordinator Pengasuh Pesantren Muda Jatim.
"Kegiatan ini merupakan respon kejadian sejumlah kasus kekerasan dan peristiwa intoleransi di Indonesia," katanya.
Contoh kasus seperti penutupan Ponpes Waria Al Fattah di Jagalan, Banguntapan Bantul serta perusakan properti ibadah di Gereja Klaten Jateng merupakan bentuk intoleransi yang perlu dicarikan jalan keluarnya. " kami mengajak para tokoh agama di jogja untuk kumpul bersama dan mari bersama - sama secara sinergis mencari solusi yang baik," katanya.
Dilokasi yang sama, Romo Robertus Tri Widodo pun setuju dengan kegiatan semacam ini. Ia mengaku cukup tersanjung bisa bertemu dengan para tokoh agama di Yogyakarta. " Di gereja, kami membuat perekat agar goncangan itu tak membuat jemaat goyah. Seperti yang diutarakan oleh Yesus dalam Matheus yang menyatakan bahwa ada anjuran untuk mencintai sesama. Perintah ini harus kami masukkan ke jemaat, bahwa siapapun yang kita jumpai itu merupakan sesama saudara," ungkapnya ramah.
Melalui pertemuan lintas agama inilah tentunya menjadi tanggung jawab bersama untuk mengembalikan semangat dan kesadaran untuk lebih menghargai kebhinnekaan dan tak terjebak dalam gerakan intoleran apalagi sampai pada kekerasan. " kita perlu duduk bersama untuk memperbincangkan, metefleksikan dan mengonsolidasi gerakan toleransi dsn kebhinnekaan di Indonesia," tutup Gus Hans.
Kirim Komentar