Yogyakarta, Indonesia – www.gudeg.net Anak-anak yang memiliki orang tua dengan kondisi emosi stabil dan bahagia cenderung sukses di masa depan. Hasil penelitian itu diterbitkan Frontiers di dalam jurnal Human Neuroscience.
Riset ini dilakukan kepada 27 anak berusia 4 sampai 6 tahun. Studi itu berusaha menemukan keterkaitan antara kualitas emosional orang tua dengan kemampuan kognitif anak-anak, diantaranya; kemampuan menolak godaan, kemampuan mengingat, serta apakah anak-anak tersebut memiliki kecenderungan menjadi malu atau menarik diri.
Seperti diketahui, memaksimalkan potensi kesuksesan anak menjadi tanggung-jawab besar dan harus dilakukan terus menerus. Selain kendali dari orang tua, ada faktor-faktor eksternal seperti gen dan lingkungan juga berpengaruh. Penelitian ini menunjukkan ternyata lingkungan yang ramah dan peduli ternyata bisa merubah segalanya.
Riset ini menggabungkan beberapa kuisioner yang berisi tentang perilaku serta pengukuran elektropsilogikal. Seperti yang ditemukan, berdasarkan Dr Schneider – Hassloff bahwa hubungan emosional yang tinggi antara ibu dan anak mendorong perkembangan kemampuan kognitif seorang anak.
Para peneliti melihat kualitas hubungan emotional atau disebut juga emotional availability (EA) antara ibu dan anak. Kedua, beberapa fungsi yang diukur lewar beberapa latihan. Akhirnya penelitian ini mengukur respon saraf dari anak-anak menggunakan alat Electrotroencephalography (EEG). Dr Schneider-Hassloff memberi catatan bahwa studi investigasi ini mengkaitkan antara kualitas interaksi emosional dengan elektropsikologikal.
Orang tua yang memahami keterkaitan ini akan memberikan kebebesan kepada anak-anaknya serta menawarkan kesempatan yang lebih baik demi kesuksesan mereka di masa depan. Bahkan di saat-saat sulit orang tua tetap mampu memberikan keleluasaan emosional yang menjadi pondasi bagi anak-anak mereka di masa depan.
Penulis : Albertus Indratno
Editor : Albertus Indratno
Kirim Komentar