Yogyakarta, www.gudeg.net - Semenjak kemarin sore DIY diguyur hujan yang cukup deras dari pukul 17.00 - 20.30 WIB. Hujan yang bisa dibilang cukup maksimal ini memang sedang melanda beberapa wilayah di Indonesia termasuk kawasan DIY. Demikian informasi tersebut disampaikan oleh Koordinator Stasiun Klimatologi BMKG DIY Djoko Budiyono saat bertemu dengan Tim Gudegnet.
"Benar, intensitas hujan cukup tinggi ya minggu-minggu ini khusus untuk tanggal 21 hingga 31 September, curah hujan tinggi," katanya.
Hal ini disebabkan oleh fenomena Madden Julian Oscilator (MJO) atau sebuah pola khatulistiwa anomali curah hujan yang ditandai dengan meningkatnya curah hujan di kawasan tropis. Anomali curah hujan ini biasanya pertama kali terlihat di bagian barat Samudera Hindia, dan tetap jelas seperti mengalir di atas air laut yang sangat hangat dari barat dan pusat tropis Pasifik. Pola curah hujan tropis yang menyebabkan gelombang energi tersebut terlihat jelas ketika bergerak di atas air laut timur Pasifik, tetapi muncul di atas tropis Atlantik dan Samudera Hindia. Tahap yang basah ditingkatkan konveksi dan curah hujan diikuti oleh fase kering.
"Saat ini sekitar 2-3 hari ini, gugusan uap air sedang aktif di wilayah Indonesia. Sehingga berdampak pada peningkatan hujan," katanya.
Di samping itu, DIY saat ini sedang mengalami musim peralihan atau masuk pancaroba, dimana pada masa pancaroba seperti ini, potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang bisa muncul terutama di sore hingga malam hari. Djoko juga memberikan peringatan pada para nelayan untuk terus waspada karena ada peluang angin kencang serta gelombang tinggi di wilayah pesisir selatan Yogyakarta.
"Kami menghimbau pada masyarakat agar terus waspada dan berhati-hati akan dampak yang ditimbulkan seperti potensi genangan, pohon tumbang, banjir dan longsor. Dan bagi pengguna transportasi laut dan nelayan untuk terus meningkatkan kewaspadaannya terhadap tinggi gelombang yang mencapai 2,5 - 4 meter," tutupnya ramah.
Kirim Komentar