Yogyakarta, www.gudeg.net - Ide memberikan label asli pada batik tulis coba didengungkan oleh Pemda DIY agar hak pembatik tidak tercerabut. Demikian informasi tersebut disampaikan oleh Ketua Penyelenggara kegiatan Jogja International Batik Biennale (JIBB), Didik Purwadi ketika bertemu dengan Tim Gudegnet.
"Batik jangan dipandang dari barang yang hanya tentang benda saja namun harus dilihat dari hulu hingga hilirnya," ungkap Didik singkat.
Batik merupakan karya seni yang memiliki filofosi dalam disetiap desain yang muncul pada kainnya. Proses membatik yang cukup rumit yang dimulai dari pemilihan kain, goresan dalam setiap cantingnya, teknik pewarnaan hingga pelorotan malam merupakan tahapan proses panjang dalam menghasilkan batik.
"Dari proses yang panjang inilah Kita sebagai konsumen wajib menghargai bahwa batik ini merupakan karya seni yang harus dihormati sekaligus dihargai. Pun masyarakat selaku konsumen juga harus tahu mana batik yang asli ditulis, mana yang dicap dan mana yang printing," katanya.
Oleh sebab itu, ide melabelisasi batik tulis menjadi esensial agar masyarakat mulai teredukasi dan agar masyarakat tidak bingung dalam memilih batik asli. Sehingga, konsumen akan terdidik mana yang motif kain batik dari hasil printing yang harganya murah, mana yang batik cap dengan harga sedang dan mana yang batik tulis yang berlabel dengan harga yang cukup tinggi karena melalui proses yang rumit.
"Jadi kalau sudah tahu ini batik asli, ya masyarakat akan tahu dan kemudian menghargai batik," tukasnya.
Kedepan, tujuan yang ingin diraih melalui pagelaran yang berlangsung 12 - 16 Oktober 2016 di JEC ini pun agar membuat kesadaran publik mengenai nilai luhur batik Yogyakarta. Didik pun menekankan pada masyarakat agar mereka tidak hanya tahu hasil batiknya namun dapat mengetahui proses membatik ini berlangsung dari hulu hingga hilirnya.
"Konsumen perlu diedukasi bahwa motif batik ini telah menghancurkan pasar batik tradisional dan merong - rong industri batik rumah tangga, oleh sebab itu diperlukan terobosan bagi pelaku industri batik baik dari sisi perlindungan pasar hingga pembinaan pada konsumen," tutup Didik ramah.
Kirim Komentar