Yogyakarta, www.gudeg.net - Sejalan dengan hari sumpah pemuda yang datang pada 28 Oktober mendatang, gerakan anti korupsi di Indonesia terus didengungkan sebagai semangat Indonesia bersih dari KKN. Event Anti-Corruption Summit 2016 di Grha Sabha Pramana UGM, Selasa (25/10) menjadi tonggak awal bahwa gerakan anti pada korupsi harus dimulai dari dini terutama mulai dari lingkungan mahasiswa.
Demikian informasi tersebut disampaikan oleh Rektor UGM Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D. Ia mengatakan bahwa Pencegahan korupsi dilakukan lebih masif dan kontinyu. "Kampus wajib menjunjung tinggi sikap bertanggung jawab (akuntabel), transparan dan mengikuti peraturan," ungkapnya.
Secara umum, kampus merupakan sebuah kawasan wiayata mandala yang kedepannya akan mencetak lulusan yang nantinya akan menjadi pemimpin. Sehingga baik mahasiswa dan dosen diharapkan memiliki jiwa anti korupsi.
Dilokasi yang sama, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyampaikan bahwa sistem pencegahan pada korupsi masih terus dikembangkan agar menuju pada sistem yang sempurna. Disamping itu perilaku moral pejabat yang melakukan tindakan KKN tersebut memang benar - benar korup. Setidaknya, terdapat 9 menteri, 17 gubernur dan 46 anggota DPR serta puluhan Bupati dan anggota DPRD yang di bui karena terkena kasup korupsi.
Perubahan sistem perlu dilakukan dengan upaya menghindari seseorang untuk berbuat korupsi. Tidak hanya menghukum tapi mengubah sistem. Korupsi sudah terjadi berada dalam lintas sektor serta lintas agama, sipil dan militer. Melalui semangat Sumpah Pemuda, perjuangan melawan korupsi harus terus diperjuangkan.
Kirim Komentar