Yogyakarta, Indonesia – www.gudeg.net Perhelatan Ngayogjazz 2016 sudah dinanti-nanti sejak setahun sebelumnya. Alasannya sederhana: disana tempat reuni dan merasakan mahalnya ikatan persaudaraan.
Perasaan yang sama dialami Anggrian Hidha Purwandono, pengisi acara sekaligus pemain drum kelompok musik Everyday. Saat diwawancara melalui pesan singkat, Anggrian atau yang lebih dikenal dengan sebutan “Simbah” mengatakan hal yang paling ia sukai dari konser musik Ngayogjazz ialah rasa dan suasana yang “Indonesia banget.”
Ia menambahkan, rasa kangen ini muncul karena Ngayogjazz punya rasa dan spirit yang menunjukkan ke-Indonesia-an. “Kultur orang kita (Indonesia) guyub (akrab), srawung (bergaul) serta gojek (bercanda) tanpa sekat-sekat apapun,” katanya. “Ini yang tidak saya temukan di festival-festival lainnya.”
Ia sendiri sudah menjadi pembawa acara di Ngayogjazz sebanyak empat kali. Meski awalnya lebih dikenal piawai bermain drum, Anggrian mengaku tetap memiliki keasyikan sendiri saat menjadi pemandu acara. “Kebetulan semenjak diminta ngemsi (jadi MC) di Ngayogjazz,” katanya. “Paling tidak tetap kebagian main di salah satu panggung di sana.”
Bahkan, untuk Ngayogjazz, Anggrian mengatakan “sudah kontrak mati.” Ia sendiri mengatakan pernah menolak pekerjaan yang memiliki nilai rupiah lebih besar. “Uang bisa dicari setiap hari,” katanya. “Kalau persaudaraan yang mahal harganya.”
Festival ini berlangsung pada 19 November 2016 di padukuhan Kwagon, Sidorejo, Godean, Sleman, Yogyakarta. Sampai berita ini ditulis beberapa artis yang terkonfirmasi hadir antara lain Shadow Puppets & Harvey Malaihollo, Momo dan Parabiru, TrumpetEZRA, Dinno Alshan, MLD Jazz Project, Emerald BEX, Rizky Summerbee & the Honeythief serta Ricad Hutapea Trio ft. Renata Tobing.
Sedangkan bagi mereka yang berhalangan ke lokasi bisa tetap menikmati serunya Ngayogjazz 2016 lewat lima kanal khusus Ngayogjazz 2016 di www. jogjastreamers.com.
Penulis : Al. Indratno
Editor : Al. Indratno
Kirim Komentar