Yogyakarta, www.gudeg.net - Semakin kerasnya dunia kreatif di Indonesia tak pernah menyurutkan semangat generasi muda Indonesia dan di Yogyakarta berhenti begitu saja. Justru kesulitan menjadi sebuah tantangan yang harus ditaklukan. Ada sebuah program asik yang perlu Anda ikuti dan acara ini dibuat oleh orang - orang kreatif. Seksi Film Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta akan membuat acara Pameran Potensi Perfilman Yogyakarta (P3Y) 2016 di Jogja National Museum pada 13 November hingga Sabtu, 19 November 2016.
Demikian informasi tersebut disampaikan oleh Kurator sekaligus Direktur P3Y 2016, Suluh Pamuji ketika wawancara dengan Tim Gudegnet. Ia mengatakan bahwa banyak anak muda Jogja yang menggeluti bidang perfilman dan ikut mewarnai industri film tanah air. Namun saat ini, diperlukan infrastruktur perfilman.
"Penting adanya bila infrastruktur sudah jalan maka siklus industri audio visual dan perfilman mampu mengalir dengan lancar," tukasnya ramah.
Saat ini, ekosistem audio visual dan perfilman DIY memang masih cukup lemah. Faktor penting untuk melengkapi infrastruktur industri perfilman DIY itu minimal ada sinergitas antara tiga pihak, yakni instansi pemerintah, institusi swasta, dan masyarakat perfilman DIY. "Sinergi antara ketiganya sangat dibutuhkan.” tambahnya.
Perkembangan saat ini, produksi film di DIY tak cuma terlibat dalam kancah bioskop, melainkan produksi luar negeri, iklan, profil, LSM, instansi pemerintah, dan bahkan festival film. Namun, modal milik kelompok pembuat film DIY didapatkan dari keuntungan pendapatan pemesanan karya audio visual dari instansi pemerintah, institusi swasta, hingga perseorangan.
Dengan tajuk pameran “Industri yang Lain” di gedung lantai dasar Jogja National Museum (JNM), P3Y 2016 hadir untuk memperlihatkan potensi DIY sebagai pusat industri film alternatif di Indonesia. Visi tersebut relevan dengan visi pembangunan jangka panjang pemerintah DIY, yaitu terwujudnya DIY sebagai pusat kebudayaan dan pariwisata terkemuka di Asia Tenggara.
Kirim Komentar